Close Menu

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

    What's Hot

    Sebanyak 531 Mahasiswa Unair Terjun KKN-BBK di Gresik, Bawa Ilmu dan Serap Kearifan Lokal

    8 Juli 2025

    Dipecat karena Dugaan Korupsi Menteri Transportasi Rusia Bunuh Diri

    8 Juli 2025

    Siswi Berprestasi, Hillaria Margihayu Sihmardhani Diterima di SMAN 1 Kepanjen Lewat Jalur Taekwondo

    8 Juli 2025
    Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
    Trending
    • Sebanyak 531 Mahasiswa Unair Terjun KKN-BBK di Gresik, Bawa Ilmu dan Serap Kearifan Lokal
    • Dipecat karena Dugaan Korupsi Menteri Transportasi Rusia Bunuh Diri
    • Siswi Berprestasi, Hillaria Margihayu Sihmardhani Diterima di SMAN 1 Kepanjen Lewat Jalur Taekwondo
    • Ritualitas Larung Sesaji Petik Laut Digelar di Pantai Gurah
    • Pelatih Fluminense Tak Takut dengan Chelsea
    • RSU Assakinah Medika PCM Sepanjang Sidoarjo Tambah Gedung Baru
    • Simpan di Kindle Ereaders, Echo Speaker dan banyak lagi
    • Zakir Naik Dijadwalkan Hadir di Malang, Komunitas Arek Malang Bersuara: Kami Khawatir Toleransi Terganggu
    Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
    Info Malang RayaInfo Malang Raya
    • LIPUTAN KHUSUS
    • MALANG RAYA
      • KOTA MALANG
      • KABUPATEN MALANG
      • KOTA BATU
    • JAWA TIMUR
    • NASIONAL
    • OLAHRAGA
    • RAGAM
      • TEKNOLOGI
      • UNDANG-UNDANG
      • WISATA & KULINER
      • KOMUNITAS
      • IMR ENGLISH
    • OPINI
    • COVER HARIAN IMR
    • LOGIN
    Info Malang RayaInfo Malang Raya
    • LIPUTAN KHUSUS
    • MALANG RAYA
    • KOTA MALANG
    • KABUPATEN MALANG
    • KOTA BATU
    • JAWA TIMUR
    • NASIONAL
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
    • OPINI
    • RAGAM
    • KOMUNITAS
    • WISATA & KULINER
    • KAJIAN ISLAM
    • TEKNOLOGI
    • UNDANG-UNDANG
    • INFO PROPERTI & LOWONGAN KERJA
    • TIPS & TRIK
    • COVER HARIAN IMR
    • IMR TV
    • LOGIN
    Home»JAWA TIMUR»18 m² Cukup untuk Rumah Subsidi? Pakar UGM Jelaskan Syaratnya!
    JAWA TIMUR

    18 m² Cukup untuk Rumah Subsidi? Pakar UGM Jelaskan Syaratnya!

    By admin4 Juli 2025
    Facebook Twitter WhatsApp Telegram Email Copy Link
    perumahan.webp

    Yogyakarta (IMR) – Rencana pemerintah membangun rumah subsidi seluas 18 meter persegi menuai kontroversi. Namun, menurut pakar arsitektur dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Ir. Ikaputra, M.Eng., Ph.D., rumah mungil ini tetap bisa menjadi hunian layak jika dirancang sebagai rumah tumbuh yang terstruktur dan adaptif terhadap kebutuhan jangka panjang.

    “Ukuran 18 meter persegi sebenarnya adalah standar internasional untuk hunian darurat pascabencana. Jadi, kalau mau dijadikan rumah permanen, harus ada perencanaan pengembangannya sejak awal,” ujar Ikaputra di Kampus UGM, Kamis (3/7).

    Rumah Darurat Tak Sama dengan Rumah Permanen

    Ikaputra menekankan bahwa konteks rumah seluas 18 meter persegi selama ini digunakan untuk situasi darurat, seperti bagi korban bencana alam. Maka dari itu, jika konsep tersebut diadopsi untuk perumahan permanen, pemerintah harus menyiapkan desain yang memungkinkan rumah berkembang secara bertahap seiring kebutuhan penghuninya.

    Namun, ia menyoroti tantangan besar terkait luas lahan yang terlalu sempit. Jika rumah dibangun di atas tanah hanya seluas 25 meter persegi, maka ruang yang tersisa untuk pengembangan sangat terbatas.

    “Masalah utamanya bukan pada ukuran rumahnya, tapi minimnya luasan tanah. Idealnya, lahan setidaknya 50 meter persegi agar bisa tumbuh dua kali lipat dan tetap menyediakan ruang terbuka hijau,” jelasnya.

    Solusi Alternatif: Rumah Susun yang Terhubung Transportasi Publik

    Selain rumah tumbuh horizontal, Ikaputra juga menyarankan pembangunan rumah susun sewa (rusunawa), khususnya di daerah dengan harga tanah tinggi. Ia menilai, rusun bisa menjadi solusi efisien selama ditunjang akses transportasi umum yang mudah dan terjangkau.

    “Kalau dibangun di pinggiran kota, maka akses ke tempat kerja harus dipastikan mudah. Harus ada stasiun atau transportasi murah di dekatnya agar efisien dan tidak membebani penghuni,” tambahnya.

    Perencanaan Harus Komprehensif Sejak Awal

    Ikaputra mengingatkan bahwa pembangunan rumah tak hanya soal fisik bangunan, tetapi menyangkut kehidupan penghuninya secara menyeluruh. Rancangan arsitektur, kekuatan struktur (terutama tahan gempa), ruang terbuka, drainase, dan potensi pengembangan semua harus dipikirkan sejak awal.

    Pengalaman UGM dalam membangun rumah pascabencana di Yogyakarta dan Merapi menunjukkan bahwa konsep rumah tumbuh bisa berhasil jika desainnya matang.

    “Yang penting bukan seberapa luas rumah itu, tapi bagaimana rumah tersebut bisa berkembang dan tetap manusiawi. Jangan sampai niat menghadirkan rumah murah justru menciptakan permukiman kumuh yang tidak layak,” tegasnya. [aje]

    Jumlah Pembaca: 34

    Share. Facebook Twitter WhatsApp Telegram Email Copy Link

    Berita Terkait

    Sebanyak 531 Mahasiswa Unair Terjun KKN-BBK di Gresik, Bawa Ilmu dan Serap Kearifan Lokal

    8 Juli 2025

    Ritualitas Larung Sesaji Petik Laut Digelar di Pantai Gurah

    8 Juli 2025

    RSU Assakinah Medika PCM Sepanjang Sidoarjo Tambah Gedung Baru

    8 Juli 2025
    Leave A Reply Cancel Reply

    banner 300250
    banner 300250
    banner 250250
    Search
    BERITA POPULER

    Bupati Malang Hadiri Kanjuruhan Street Race Edisi 13

    30 Maret 20241

    Ironi Psywar: Arema FC yang Dulu Dilecehkan, Kini Justru Menendang PSS Sleman

    24 Mei 20251

    10 Aplikasi Musik Tanpa Iklan Terbaik, Diunduh Jutaan Pengguna!

    25 April 202493

    Pantun Pj. Walikota Malang Bikin Suasana Meriah di Acara Malang Raya Shopping Adventure 2024

    1 April 20242
    Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
    • DISCLAIMER
    • INDEX BERITA
    • PEDOMAN MEDIA SIBER
    • REDAKSI
    © 2016 Infomalangraya. Designed by Mohenk.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.