InfoMalangRaya.com– Parlemen Afrika Selatan kembali memilih Cyril Ramaphosa sebagai presiden negara itu menyusul kesepakatan koalisi antara partai African National Congress (ANC) dan partai-partai oposisi, setelah hasil pemilu legislatif belum lama ini menyebabkan ANC kehilangan suara mayoritasnya.
Pemerintahan baru Afrika Selatan terdiri dari ANC pimpinan Ramaphosa, partai beraliran tengah-kanan Democratic Alliance (DA) serta beberapa partai gurem.
Dalam pidato kemenangannya, Ramaphosa memuji koalisi baru yang terbentuk, dan mengatakan rakyat pemilih ingin para pemimpin “untuk bertindak dan bekerja sama demi kebaikan seluruh rakyat di negeri kita ini”.
Dalam pemilu terakhir, ANC mendulang suara 40 persen,. sementara DA berada di tempat kedua dengan perolehan suara 22%. Meskipun keluar sebagai pemenang, perolehan suara ANC itu tidak mencukupi untuk membentuk pemerintahan mayoritas absolut, sehingga mereka perlu menggandeng partai lain ke dalam koalisi yang dibentuknya.
Setelah memastikan kursi presiden, hal yang harus dilakukan Ramaphosa tentunya membentuk kabinet yang memberikan alokasi kursi menteri bagi partai DA.
ANC selalu mendapatkan suara di atas 50 persen sejak pemilu demokratis pertama digelar pada 1994 usai keruntuhan pemerintah kulit putih di Afrika Selatan, yang menaikkan pejuang anti-Apartheid Nelson Mandela ke kursi presiden.
Akan tetapi, dukungan untuk partai ANC belakangan terus menurun disebabkan kekecewaan rakyat atas korupsi yang merajalela, pengangguran dan kriminalitas yang tinggi di negara itu.*
Leave a comment
Leave a comment