InfoMalangRaya, Indonesia – Perseteruan Antonio Cassano dengan Jose Mourinho seperti belum akan usai. Pasalnya, Cassano baru saja melancarkan serangan lagi. Dia menyebut Mourinho sebagai pelatih yang hanya bermodal hoki.
Hal itu diungkapkan Cassano mengomentari kelolosan AS Roma ke final Liga Europa dengan imbang 0-0 di markas Bayer Leverkusen, Jumat (19/5/2023) dini hari WIB. Dia mencibir taktik parkir bus yang diterapkan Mourinho.
“Kemarin itu mengingatkan saya pada Longobarda yang dilatih Oronzo Cana (dalam film L’allenatore nel pallone),” ujar Antonio Cassano seperti dikutip InfoMalangRaya dari Roma Giallorossa.
Dia menambahkan, “Saya memulai dengan asumsi bahwa saya sangat senang dan Roma adalah tim kesayangan saya. Timnya, orang-orangnya. Namun, itu tak mungkin. Dari awal hingga akhir hanya ada kericuhan, pertengkaran, jatuh. Mereka tak berbuat apa pun.”
Eks striker Roma itu lantas menyerang Mourinho. “Mereka hampir melepaskan tembakan akurat hanya pada menit ke-98. Lalu, pelatihnya akan berkata bahwa timnya istimewa. hal itu dianggapnya istimewa,” ucap dia lagi.
Antonio Cassano Sebut Keberuntungan Roma
Serangan Antonio Cassano tak berhenti di sana. Pria yang juga sempat membela Real Madrid itu terang-terangan menyebut Jose Mourinho adalah pelatih yang semata-mata beruntung. Tak terkecuali di Liga Europa musim ini.
“Masalahnya, dalam kehidupan, seperti dia sendiri pernah bilang dan merujuk pada perkataan Napoleon (Bonaparte), Lebih baik memiliki komandan yang beruntung ketimbang komandan yang kuat,” kata Cassano mencibir Mourinho.
Menurut pria berumur 40 tahun itu, Mourinho benar-benar pelatih yang dinaungi begitu banyak keberuntungan. Dia sama sekali tak peduli soal performa. Satu-satunya hal yang penting adalah lolos ke final.
“Tahun lalu, dia memenangi Conference League dan akan selalu mengejar hasil. Dia beruntung karena timnya selalu bertemu dengan lawan yang di atas kertas lebih lemah,” ucpa dia lagi.
Di Liga Europa musim ini, Roma melawan Ludogorets Razgrad, HJK Helsinki, dan Real Betis pada fase grup. Lalu, bersua RB Salzburg pada babak play-off, Real Sociedad pada 16 besar, Feyenoord pada perempat final, dan Bayer Leverkusen pada semifinal. Semuanya dianggap lemah oleh Antonio Cassano.