InfoMalangRaya.com—Sebuah video kontroversial yang menggambarkan animasi ‘Muslim’ oleh Kementerian Dalam Negeri Bavaria, Jerman, dihapus setelah mendapat kritik luas karena konten Islamofobia dan kemiripannya dengan propaganda era Nazi.
Express Tribune melaporkan video tersebut diunggah beberapa jam setelah dua partai sayap kanan Jerman memenangkan pemilihan negara bagian untuk pertama kalinya sejak era Nazi.
Das ist übrigens das umstrittene Anti-Salafismus-Video, welches das bayrische Innenministerium produziert und inzwischen zurückgezogen hat.Schon ziemlich hart, aber es soll ja auch junge Leute erreichen, die auf islamistische Rattenfänger hereinfallen.pic.twitter.com/FPNGubSmbE— Peter Borbe (@PeterBorbe) September 4, 2024
Video tersebut konon bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang gerakan Salafi dalam Islam yang menampilkan animasi buruk seorang wanita Muslim yang menonton video yang menjelaskan apakah dia diperbolehkan memakai riasan.
Perempuan tersebut digambarkan telah ‘ditelan’ oleh laki-laki berjanggut yang tertawa seperti monster sambil mengenakan topi dan gambar tersebut digunakan sebagai metafora perempuan yang ‘ditarik’ ke arah radikalisasi agama (ekstrim).
Digambarkan, perempuan tersebut mula-mula mengenakan jilbab dan kemudian menutupi semua wajahnya. Dia kemudian menikah dengan pria Muslim yang lebih tua, seolah memberi kesan dia terpaksa menikah dengannya.
Akhirnya, saat dia membersihkan dapur, di samping setidaknya satu perempuan berjilbab lainnya, air matanya mengalir. Diakhiri dengan peringatan; “Jebakan Salafisme terjadi lebih cepat dari yang Anda kira,” demikian ungkapan yang merujuk pada gerakan kelompok Salafi.
Video tersebut juga terhubung ke situs kementerian yang menawarkan informasi tentang cara mencegah gerakan Salafi yang “radikal”.
Konten ini dikritik oleh banyak orang yang menyatakan keprihatinan atas isi pesan yang jelas-jelas mengandung unsur Islamofobia yang berbahaya.
Seorang mantan anggota parlemen mengecam video tersebut dan menyebutnya sebagai “sampah rasis”. Menurut anggota Bundestag sayap kiri Bavaria Nicole Gohlke, ini adalah “video klip yang sepenuhnya rasis.”
“Daripada melakukan eksklusi dan agitasi, diperlukan sikap melawan rasisme anti-Muslim, terutama di masa-masa sekarang ini, “ tulis Gohlke di Platform X.
Sebuah laporan yang dirilis baru-baru ini atas perintah Kementerian Dalam Negeri Jerman menyoroti diskriminasi, permusuhan dan kekerasan berkala yang dialami umat Islam dalam kehidupan sehari-hari mereka di negara tersebut.
“Muslim dijelek-jelekkan dalam klip tersebut,” tulis mantan anggota sayap kiri Bundestag Niema Movassat yang juga ikut mengkritik melalui akun X.
Dia teringat pada “Stürerer”, surat kabar mingguan Sosialis Nasional di Jerman. “Saya akan memeriksa tuntutan pidana atas penghasutan terhadap Menteri Dalam Negeri Bavaria.”
Sementara Anggota Parlemen Christiane Feichtmeier ingin mengajukan permintaan tertulis kepada Kementerian Dalam Negeri. Pertanyaannya antara lain adalah seberapa mahal harga video tersebut dan siapa yang merekamnya.
Feichtmeier mengatakan tidak mungkin uang pajak dibelanjakan untuk sesuatu yang tidak bermanfaat atau bahkan merugikan.
Menanggapi kasus ini, Jurubicara Kementerian Dalam Negeri Bavaria berkomentar. “Kami menanggapi kritik terhadap video tersebut dengan sangat serius dan telah menghentikan kampanye tersebut untuk saat ini,” kata juru bicara kementerian kepada IslamiQ.
“Kami sangat menyesal jika video tersebut menimbulkan kejengkelan atau kesalahpahaman,” ujarnya.
Kasus ini menunjukkan bahwa umat Islam yang lahir di Jerman masih sering dianggap sebagai “orang luar”, sedangkan Islam dipandang sebagai “agama terbelakang”.
Bahkan masih banyak temuan perempuan Muslim yang mengenakan jilbab tradisional juga ditemukan mengalami permusuhan yang lebih buruk. *