InfoMalangRaya, Indonesia – Pelatih Benfica, Bruno Lage meyakini bahwa kartu merah Gianluca Prestianni jadi pembeda pada laga timnya lawan Chelsea. Lage tetap memuji permainan timnya.
Benfica gugur dari babak 16 besar Piala Dunia Antarklub 2025 setelah dikalahkan Chelsea 1-4 (29/6/25). Laga sejatinya berlanjut sampai extra time karena imbang 1-1 selama 90 menit.
Namun baru dua menit extra time berjalan, Benfica harus bermain dengan 10 pemain karena Prestianni terkena kartu kuning kedua dan Chelsea mencetak 3 gol setelah itu.
“Kami seharusnya bisa tampil lebih baik di babak pertama, terutama dalam menyerang, tetapi kemudian kami mulai yakin bisa menyamakan kedudukan,” ucap Lage seperti dilansir Football5Star dari 777Score.
“Setelah jeda, kami lebih kuat dan berhasil memaksakan pertandingan hingga perpanjangan waktu, tetapi keadaan tidak berjalan sesuai keinginan kami.
“Setelah kami bermain dengan 10 pemain, menjadi sangat sulit untuk bermain melawan tim dengan kualitas seperti itu. Bersaing dalam kondisi seperti itu sulit, dan kehilangan pemain selama 30 menit hanya akan memperumit masalah.”
Bruno Lage: Kami TIm yang Lebih Baik di Babak Pertama ET
Benfica sejatinya punya beberapa peluang walaupun bermain dengan 10 pemain, dari Angel Di Maria dan Kerem Akturkoglu, keduanya bisa diamankan Robert Sanchez.
Benfica baru kewalahan setelah Christopher Nkunku mencetak gol kedua pada menit ke-108.
“Kami adalah tim yang lebih baik di babak pertama perpanjangan waktu, menciptakan empat peluang yang jelas melalui serangan balik dan seharusnya bisa mencetak gol setidaknya satu kali,” ucap Lage.
“Tetapi kemudian kami kebobolan, sehingga skor menjadi 2-1, dan pada saat itu, pertandingan benar-benar berakhir. Sulit untuk menerima kenyataan itu.”