Infomalangraya.com –
KECAMATAN Sukanagara Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, diterjang banjir bandang, Minggu (26/3) petang. Kondisi tersebut dipicu meluapnya debit air Sungai Cibalapulang bersamaan turunnya hujan cukup lama.
Berdasarkan data yang diperoleh dari UPTD Pelayanan Infrastruktur Irigasi Wilayah V Sukanagara Dinas PUTR Kabupaten Cianjur, hasil asesmen sementara terdapat setidaknya tujuh titik lokasi yang terdampak meluapnya aliran Sungai Cibalapulang. Lokasinya tersebar di Desa Sukalaksana, Sukanagara, Pasirnangka, dan Ciguha.
Di Desa Sukalaksana, air meluap ke permukiman warga di Kampung Cijatem, Kampung Ciagra, Kampung Cimapag, dan Kampung Cibitung.
Baca juga : Suriansyah Menjawab Kejadian Banjir di IKN, bukan Kejadian Besar
Di Desa Sukanagara banjir terjadi di Kampung Paratag. Sementara di Desa Pasirnangka terjadi di Kampung Gelaranyar. Sedangkan di Desa Ciguha terjadi longsor yang materialnya menutup akses jalan sehingga hanya bisa dilalui sepeda motor.
“Di beberapa lokasi ada yang airnya sudah surut. Tapi ada juga yang masih tergenang,” kata Kepala UPTD Pelayanan Infrastruktur Irigasi Wilayah V Sukanagara Dinas PUTR Kabupaten Cianjur, Kurniawan, dihubungi melalui telepon selulernya, Minggu (26/3) malam.
Baca juga : PLN Pulihkan Kelistrikan Pulau Bangka
Kurniawan menuturkan banjir di wilayahnya merupakan kali kedua kurun dua tahun terakhir. Ia mengaku sudah menyelidiki faktor penyebab kerap meluapnya aliran Sungai Cibalapulang, namun belum ada kesimpulan.
“Tapi ada tiga kemungkinan yang jadi penyebabnya. Pertama, pemicunya karena debit air tinggi. Kemudian bisa karena terjadi sedimen (pendangkalan) yang juga tinggi. Penyebab ketiga karena terjadi penyempitan badan sungai. Secara kasat mata, mulai banyak bangunan mengarah ke badan sungai sehingga terjadi penyempitan. Di sisi lain debit air, apalagi saat hujan, cukup besar. Itu tiga faktor kemungkinan penyebabnya,” terang Kurniawan.
Ia menuturkan, secara kewenangan penanganan Daerah Aliran Sungai (DAS) Cibalapulang berada di bawah koordinasi Pemprov Jabar. Dalam hal ini penanganannya di bawah kewenangan UPTD Cisadea-Cibareno.
“Kalau tidak salah, SUP-nya (Satuan Unit Pelayanan) Cimapag-Cibuni,” tuturnya.
Kurniawan belum bisa menyebut intensitas curah hujan saat meluapnya air Sungai Cibalapulang dikategorikan tinggi. Ia harus melihat terlebih dulu intensitasnya di Stasiun BMKG Bandung.
“Jadi, dikategorikan intensitas curah hujan tinggi itu apabila melebihi 80 milimeter. Kalau kurang dari 80 milimeter berarti intensitas curah hujan sedang atau ringan,” ungkapnya.
Meskipun kewenangan penanganan ada di Pemprov Jabar, kata Kurniawan, tapi UPTD
Pelayanan Infrastruktur Irigasi Wilayah V Sukanagara Dinas PUTR Kabupaten Cianjur sudah menyiagakan personel. Mereka sudah membantu penanganan di lapangan. (Z-5)