InfoMalangRaya.com– Prancis hati Senin (11/8/2025) mematikan pembangkit listrik tenaga nuklir Gravelines, yang terbesar di kawasan Eropa Barat, setelah kawanan ubur-ubur menyumbat pompa air yang dipergunakan untuk mendinginkan reaktor-reaktor nuklir, kata perusahaan listrik EDF.
Penghentian otomatis empat unit reaktor nuklir itu tidak menimbulkan dampak pada keselamatan fasilitas tersebut, keselamatan personelnya, maupun lingkungan, kata EDF dalam situs webnya seperti dilansir AFP.
“Penghentian itu disebabkan kehadiran masif dan tidak terduga ubur-ubur di dalam tangki-tangki filter yang ada di stasiun-stasiun pompa air,” kata operator Gravelines tersebut.
Lokasi reaktor nuklir itu ditutup seluruhnya menyusul insiden itu, dengan dua di antaranya sudah dilepas dari jaringan untuk kepentingan pemeliharaan.
EDF memperkirakan fasilitas tersebut akan kembali beroperasi dengan aman pada hari Kamis.
“Tidak ada risiko kekurangan pasokan listrik,” imbuh perusahaan itu, mengatakan bahwa sumber-sumber energi lain, termasuk pembangkit listrik tenaga surya, beroperasi secara normal.
Gravelines merupakan pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di kawasan barat Eropa dengan enam reaktor, yang masing-masing mampu menghasilkan listrik 900 megawatt.
Di lokasi itu akan dibuka dua reaktor nuklir generasi baru yang masing-masing sanggup menghasilkan listrik sebesar 1.600 megawatt pada 2040.
Ini bukan pertama kalinya ubur-ubur memaksa reaktor nuklir dimatikan, meskipun EDF mengatakan insiden semacam itu sangat langka, seraya menambahkan bahwa terakhir kali ubur-ubur menimbulkan masalah pada tahun 1990-an.
Di Swedia pada 2013 ubur-ubur memaksa reaktor nuklir berhenti beroperasi selama tiga hari, dan di Jepang pada 1999 ubur-ubur menyebabkan produksi listrik anjlok.
Para pakar mengatakan penangkapan ikan secara berlebihan, polusi plastik di laut, serta perubahan iklim, menciptakan kondisi yang memungkinkan ubur-ubur berkembang biak dengan cepat.*