InfoMalangRaya – Jalur untuk kegiatan pendakian di Kawasan Suaka Margasatwa Dataran Tinggi Yang atau Gunung Argopuro ditutup mulai 3 September 2024. Kebijakan ini diambil Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Jawa Timur (Jatim) lantaran terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di kawasan tersebut. Penutupan ini sesuai dengan Surat Edaran Kepala Balai Besar KSDA Jawa Timur nomor SE.1633/K2/BIDTEK.1/KSA/9/2024 tanggal 3 September 2024 tentang Penutupan Kawasan Suaka Margasatwa Dataran Tinggi Yang. Penutupan ini dilakukan untuk meminimalisir dampak risiko pengunjung menyusul kebakaran hutan yang melanda kawasan konservasi tersebut.
Baca Juga :
Spesial Hari Pelanggan Nasional 2024 Lebih Dekat Lebih Hangat Bersama Konsumen Setia Honda
Kebakaran hutan yang terjadi di kawasan konservasi yang terletak di Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Situbondo, Kabupaten Jember, dan Kabupaten Bondowoso ini mengharuskan dilakukannya penutupan sementara kegiatan pendakian. Kepala Balai Besar KSDA Jatim Nur Patria mengatakan, kebakaran hutan tersebut telah menghanguskan sebagian kawasan Suaka Margasatwa Dataran Tinggi Yang. “Kebakaran hutan ini terjadi sejak 2 September 2024 dan terus meluas,” ungkapnya, Selasa (3/9/2024). “Hingga saat ini, kami masih terus melakukan upaya pemadaman bersama dengan pihak terkait,” sambung Nur Patria. Ia menambahkan, akibat kebakaran hutan ini, pihaknya juga telah melakukan evakuasi terhadap enam pendaki yang terjebak di kawasan Gunung Argopuro. “Keenam pendaki tersebut telah berhasil disusul kembali dan dalam perjalanan turun ke Pos Baderan,” katanya.
Baca Juga :
Roadshow, Polda Jatim Gelar Sarasehan Wujudkan Pilkada Damai
Lebih lanjut, Nur Patria bilang, penutupan kegiatan pendakian di Suaka Margasatwa Dataran Tinggi Yang ini dilakukan sampai dengan batas waktu yang tidak ditentukan. “Kami belum bisa memastikan sampai kapan kawasan ini akan ditutup. Akan tetapi, kami akan terus memantau situasi dan perkembangan kebakaran hutan,” imbuhnya. Pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk tidak memaksakan diri melakukan pendakian selama kawasan tersebut masih ditutup. “Kami mengimbau kepada masyarakat untuk tidak memaksakan diri melakukan pendakian selama kawasan ini masih ditutup. Ini demi keselamatan kita bersama,” tegasnya.