InfoMalangRaya.com—Pejuang Hamas memuji serangan rudal balistik Iran sebagai aksi balas dendam atas kematian pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah dan Brigadir Jenderal Iran Abbas Nilforoushan.
Abu Ubaidah, juru bicara militer Brigade al-Qassam, sayap militer pejuang Hamas mengomentari peluncuran rudal ran.
“Kami merayakan respons Iran yang menargetkan seluruh wilayah Palestina yang diduduki dan memberikan pukulan telak bagi pendudukan kriminal, yang mengira dapat bertindak gegabah di wilayah tersebut dan melakukan agresi terhadap rakyatnya tanpa menghadapi konsekuensi,” ujarnya dalam sebuah pernyataan di akun Telegram dikutip media Jordan.
Ia menambahkan, “Ini adalah hari yang luar biasa dalam sejarah, di mana api perlawanan bersinggungan di langit Palestina. Tel Aviv telah diserang oleh para pejuang dari Yaman, Lebanon, Palestina, dan Iran. Ini adalah seruan bagi semua orang merdeka di negara ini untuk mengambil bagian dalam pembebasan Palestina,” tambah dia.
Diketahui, Iran menembakkan rudal balistik ke ‘Israel’ hari Selasa sebagai pembalasan atas kampanye provokatif penjajah ‘Israel’ terhadap kelompok Hizbullah di Lebanon.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan, IRGC mengatakan serangan itu juga merupakan respons terhadap pembunuhan ‘Israel’ terhadap mantan pemimpin Hamas, Ismail Haniyahh pada Juli lalu di Teheran.
Sementara itu, Perdana Menteri Zionis ‘Israel’ Benjamin Netanyahu bersumpah akan memberikan “respon yang menyakitkan” terhadap musuh-musuhnya.
Sidang PBB
Beberapa saat usai serangan Iran, Duta Besar ‘Israel’ mendesak Dewan Keamanan PBB mengadakan sidang darurat menyusul peluncuran hampir 200 rudal balistik oleh Iran.
Menurut Danny Danon, sidang darurat Dewan Keamanan PBB harus diadakan “sesegera mungkin”.
Berbicara kepada wartawan di PBB pada hari Selasa, Danon mengatakan ‘Israel’ mempunyai hak untuk membela diri.
“Kami akan bertindak. Iran akan segera merasakan akibat dari tindakan mereka. Konsekuensinya akan merugikan Iran,” kata Danon.
“10 juta orang terpaksa mengungsi di tempat perlindungan bom” ketika Iran menyerang, tambah Danon.
“Bayangkan seluruh penduduk Kota New York dalam 10 menit harus mencari perlindungan. Anak-anak, bayi, orang tua – itulah yang terjadi di ‘Israel’, ” seolah melupakan serangan yang sama ke Gaza.
Bahkan, Danon terang-terangan menyebut Iran sebagai “negara teroris” yang telah menunjukkan “wajah aslinya” kepada dunia.
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Gutteres mengecam perluasan konflik yang digambarkannya semakin meningkat di Timur Tengah. Dalam unggahannya di akun X, ketegangan akibat eskalasi ini harus segera dihentikan.
Ia juga khawatir dengan meluasnya konflik, khususnya di Lebanon. Karena itu, ia mengimbau agar gencatan senjata segera dilaksanakan.
Dia mengatakan lagi, perang skala besar harus dihindari dengan cara apa pun.
Sementara itu warga Palestina di Jalur Gaza, yang menjadi korban serangan ‘Israel’ selama hampir setahun, merayakan dengan gembira ketika puluhan roket mengarah ke ‘Israel’.*