Surabaya (IMR) – Setiap tanggal 7 Juli, dunia memperingati World Chocolate Day atau Hari Cokelat Sedunia, sebuah momen istimewa yang dirayakan oleh para pencinta cokelat di berbagai penjuru dunia.
Tidak hanya sekadar dinikmati sebagai camilan manis, cokelat juga menyimpan sejarah yang kaya dan peran budaya yang telah melekat selama ribuan tahun.
Perayaan ini menjadi waktu yang dinantikan untuk menikmati berbagai sajian berbahan dasar cokelat, mulai dari cokelat batangan klasik, minuman cokelat hangat, hingga aneka dessert modern yang menggoda.
Meski beberapa negara memiliki tanggal perayaan cokelat yang berbeda, 7 Juli telah diakui secara global sebagai Hari Cokelat Sedunia.
Makna dan Sejarah Hari Cokelat Sedunia
Hari Cokelat Sedunia bukan hanya tentang kenikmatan rasa, tetapi juga bentuk penghargaan terhadap salah satu bahan pangan paling digemari di dunia. Meski asal-usul Hari Cokelat masih menyimpan berbagai versi, ada beberapa cerita yang diyakini sebagai latar belakang perayaannya.
Salah satu versi menyebutkan bahwa tanggal 7 Juli dipilih untuk mengenang hari saat cokelat pertama kali diperkenalkan ke benua Eropa pada tahun 1550. Versi lainnya mengaitkan tanggal tersebut dengan kelahiran Joseph Fry, pengusaha Inggris yang pada tahun 1847 menciptakan cokelat batangan pertama di dunia.
Sementara itu, ada pula yang memperingati Hari Cokelat Internasional pada 13 September, bertepatan dengan hari lahir Milton Hershey, pendiri pabrik cokelat terkenal asal Amerika Serikat, Hershey’s.
Meskipun belum ada kejelasan siapa pencetus Hari Cokelat Sedunia, yang pasti perayaan ini mulai dikenal luas sejak pertama kali dirayakan pada tahun 2009.
Perjalanan Panjang Cokelat dalam Sejarah
Cokelat telah menjadi bagian dari kehidupan manusia selama lebih dari 2.500 tahun. Bangsa Aztec di Meksiko kuno tercatat sebagai salah satu peradaban awal yang mengolah biji kakao menjadi minuman pahit yang dianggap suci dan hanya dikonsumsi oleh bangsawan serta para pejuang. Bahkan, biji kakao pernah digunakan sebagai alat tukar atau mata uang pada masa itu.
Ketika cokelat masuk ke Eropa pada abad ke-16, penambahan gula dan susu menjadikannya semakin populer. Pada abad ke-19, perkembangan industri makanan memungkinkan cokelat diproduksi dalam bentuk batangan, menjadikannya semakin mudah dikonsumsi dan dinikmati oleh masyarakat luas.
Beberapa merek cokelat legendaris pun lahir pada masa ini. Cadbury dari Inggris mulai dikenal sejak 1868 sebagai pelopor cokelat batangan. Sementara Hershey’s muncul setelah Milton S. Hershey terinspirasi dari pameran dunia di Chicago tahun 1893. Tak kalah penting, Nestlé dari Swiss juga mencetak sejarah dengan berbagai produk cokelat inovatif yang terus berkembang hingga kini.
Jenis-Jenis Cokelat yang Perlu Diketahui
Di balik kenikmatan cokelat, ternyata ada beragam jenis yang memiliki karakteristik berbeda. Berikut empat jenis cokelat yang paling sering dijumpai:
1. Cokelat tanpa pemanis
Merupakan campuran padatan kakao dan mentega kakao tanpa tambahan gula. Biasanya digunakan dalam pembuatan kue atau makanan sehat.
2. Cokelat manis
Mengandung kakao, mentega kakao, dan gula. Rasanya seimbang antara pahit dan manis.
3. Cokelat susu
Campuran kakao, gula, dan susu bubuk atau susu kental yang menghasilkan rasa manis dan tekstur lembut. Jenis ini paling populer di berbagai kalangan.
4. Cokelat putih
Dibuat dari mentega kakao, gula, dan susu tanpa kandungan padatan kakao, sehingga warnanya putih dan rasanya creamy.
Hari Cokelat Sedunia menjadi kesempatan sempurna untuk menghargai kelezatan cokelat dan sejarah panjang yang menyertainya. Di hari yang manis ini, tak ada salahnya memanjakan diri dengan sepotong cokelat favorit, baik itu cokelat hitam yang kaya rasa, cokelat susu yang lembut, atau cokelat putih yang creamy.
Lebih dari sekadar makanan, cokelat adalah bagian dari tradisi, inovasi, dan kenangan yang diwariskan lintas generasi. [mnd/aje]