Kabupaten Malang digegerkan dengan kasus dugaan perselingkuhan yang melibatkan pria paruh baya warga Desa Clumprit, Kecamatan Pagelaran, Gondanglegi berinisial HR dengan seorang perempuan berinisial DW yang merupakan warga Jl. Anggodo, Wendit Timur.
Skandal perselingkuhan ini rupanya bukan baru sekali terjadi. Saat ditemui infomalangraya.com di Pagelaran, Clumprit, HR bahkan mengaku kalau sebelumnya pernah terpergok berselingkuh dan diusir oleh istrinya. Kendati demikian, peristiwa yang menghebohkan tersebut tidak membuat HR kapok sehingga dirinya mengulangi lagi perbuatannya bersama DW di sebuah hotel di Kota Malang yang diduga menjadi tempat pertemuan keduanya pada hari Selasa, 6/5/2025.
DW saat dikonfirmasi oleh awak media infomalangraya.com terkait kebenaran kabar miring tersebut tidak menampik. DW mengaku sudah lama menjalin hubungan dengan HR. “Sudah lama, sebelum dia (HR) menikah dengan TA (istri HR) kami sudah pacaran.”, ungkap perempuan berambut panjang berwarna coklat tersebut saat ditemui di rumahnya.
Lebih lanjut DW bercerita bahwa awal pertemuan dengan HR adalah melalui media sosial. “Kenalnya di Facebook dan kemudian berlanjut ke inbox (kotak pesan).” DW juga memberikan penjelasan bahwa sebenarnya dirinya sudah tidak mau dan ingin mengakhiri hubungan dengan HR, mengingat dirinya pun kini telah bersuamikan WH.
” Tadinya saya sebenarnya sudah tidak mau dan ingin mengakhiri. Tapi saya dihubungi terus.”, akunya. Dengan terbongkarnya dugaan perselingkuhan dirinya dan HR, DW mengaku menyesal dan sempat mengungkapkan permintaan maaf.
Selingkuh itu Penyakit atau Kebiasaan?
Akhir-akhir ini marak kasus perselingkuhan yang berseliweran di berita. Faktanya ada beberapa kasus perselingkuhan yang menggegerkan itu terjadi lebih dari satu kali sebelum kemudian menjadi viral. Sebenarnya, mengapa orang melakukan perselingkuhan?
Melalui laman Youtube DRV Channel, yang merupakan media edukasi bagi masyarakat, seorang Psikolog, Indah Sundari M.Psi, memberikan wawasan terkait perilaku selingkuh. Dalam video berdurasi 7 menit itu, Indah menjelaskan hasil riset bahwa ada delapan penyebab orang melakukan perselingkuhan. Yaitu:
1. Sudah tidak cinta lagi pada pasangan
2. Mencari variasi karena jenuh pada pasangan
3. Tidak dianggap dan tidak dihargai oleh pasangan
4. Terjebak dalam situasi yang tidak direncanakan
5. Meningkatkan kepercayaan diri
6. Marah kepada pasangan
7. Tidak mau berkomitmen
8. Untuk pemenuhan kebutuhan seksual
Dalam tayangan video edukatif yang sudah ditonton lebih dari 4,8 ribu kali itu, Indah mengungkapkan bahwa perselingkuhan dapat mengakibatkan stress. “Perselingkuhan bukanlah sebuah perilaku yang bisa dibenarkan. Tidak hanya memunculkan konflik bahkan yang lebih parahnya, perselingkuhan dapat berdampak perpisahan (bercerai). Selain itu perselingkuhan juga berdampak pada perkembangan psikologis individu, mulai dari stress yang cukup lama dan berdampak pada depresi seseorang.”, terangnya.
Dibagian akhir video, Indah berpesan bahwa komunikasi yang baik dengan pasangan sangat penting untuk dilakukan guna menghindari perselingkuhan karena membantu mencegah timbulnya rasa tidak puas dan ketidakpercayaan dalam hubungan. Dengan komunikasi yang lebih terbuka, jujur dan penuh empati, pasangan dapat saling memahami kebutuhan dan keinginan masing-masing, serta mengatasi masalah sebelum memicu tindakan selingkuh.
Mengenai peristiwa perselingkuhan, para ahli menyimpulkan bahwa selingkuh adalah sebuah perilaku yang melanggar kesepakatan dalam hubungan, namun jika tindakan ini terus berulang, maka bisa menjadi kebiasaan.(Red)
