InfoMalangRaya.com– Sekitar 40 persen wilayah administrasi pemerintahan di Jepang terancam hilang pada 2050 disebabkan penurunan tajam jumlah wanita usia subur.
Dewan strategi kependudukan yang terdiri dari berbagai pakar pada hari Rabu (24/4/2024) merilis hasil analisisnya tentang tren populasi di masa depan berdasarkan studi oleh National Institute of Population and Social Security Research, lansir Asahi Shimbun.
Menurut dewan itu, wilayah yang berisiko lenyap adalah yang memiliki persentase wanita antara 20 sampai 39 dan diperkirakan akan mengalami penurunan lebih dari 50% antara tahun 2020 dan 2050.
Penurunan tajam jumlah wanita usia subur akan menyebabkan penurunan angka kelahiran, sehingga populasi di wilayah itu terus menyusut dan akhirnya “menghilangkan” wilayah administrasi pemerintahan yang bersangkutan.
Dewan itu mengatakan 774 dan 1.729 wilayah pemerintahan daerah yang ada di Jepang termasuk di dalam kategori itu.
Studi pertama terhadap wilayah yang berisiko dilakukan pada 2014 oleh organisasi berbeda yang menggunakan kondisi, rentang waktu dan cakupan area yang berbeda. Hasil studi tersebut mendapati sekitar setengah dari wilayah pemerintahan daerah di Jepang berisiko lenyap.
Dakwah Media BCA – Green
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal InfoMalangRaya (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Hasil studi terbaru menunjukkan bahwa 239 wilayah yang disebut dalam laporan tahun 2014 saat ini tidak lagi berisiko lenyap.
Namun, studi itu menemukan 99 wilayah baru yang berisiko lenyap. Salah satu faktornya adalah karena wilayah pemerintahan daerah di Prefektur Fukushima tidak tercakup di dalam studi tahun 2014.*