Kota Batu – Bermula dari kegemarannya mengoleksi helm full face, wartawan di Kota Batu Eko Sabdianto, A.Md. Par kebanjiran orderan. Meski repaint, harganya pun bisa tembus hingga jutaan rupiah.
Awalnya pria yang akrab disapa Dian mulai mengoleksi beberapa helm pada 2016 silam. Tiba-tiba koleksi helmnya itu ditawar yang berujung dibeli oleh teman-temannya dari sesama komunitas motor pada saat touring beberapa waktu lalu.
Padahal menurutnya, beberapa dari helm koleksinya itu merupakan produk repaint yang sengaja didesain dan dimodifikasi menyerupai dengan aslinya. Meski beberapa koleksinya itu ada juga yang original.
“Awalnya saya tidak menyangka mengapa mereka bisa tertarik dengan helm koleksi saya. Padahal, saya sengaja merepaint helm full face biasa kepada seorang teman menjadi ala-ala MotoGP,” kata Dian sapaan akrabnya kepada awak media, Minggu (8/1/2023).
Untuk repaint helm itu, Dian mempercayakan tidak kepada sembarang orang. Jadi dirinya tidak asal memoles helm miliknya tersebut
“Terus terang, saya mempercayakan repaint helm kepada salah seorang teman yang sudah berpengalaman. Jadi, tidak asal merepaintkan helm kepada orang sembarangan,” tambah Dian yang juga lulusan Akademi Pariwisata dan Perhotelan.
Dian pun mengakui kebanjiran order ditengah banyak orang-orang yang meluangkan waktu liburannya dengan Sunmori (Sunday Morning Ride). Sehingga cukup banyak bikers yang berburu helm ala-ala atau repaint untuk dijadikan helm kedua bagi mereka.
“Jadi rata-rata memang mereka membeli helm yang menyerupai MotoGP bukan untuk dipakai harian. Melainkan, mereka cenderung memakainya hanya pada saat Sunmori saja,” ujar Dian yang juga anggota Ngalam CBR Community (NCC) ini.
Menurutnya, untuk memulai suatu usaha seperti dengan berbisnis helm yang dilakoninya ini tidak perlu untuk mempunyai toko. Dian mengandalkan teknologi atau pemasaran secara online, seperti facebook dan instagram.
“Zamannya sudah era digital, penjual bisa menawarkan dagangannya melalui media sosial, seperti facebook, instagram maupun grup-grup WhatsApp. Jadi yang terpenting, kita harus mempunyai barang dan ada kemauan berusaha untuk memfoto dengan tujuan mengenalkan produk yang akan kita pasarkan kepada konsumen,” imbuh Dian.
Saat ditanya berapa harga helm yang biasa dijual, dan apakah yang di repaint helm asli atau bukan, Dian menjelaskan, jika itu tergantung dengan tingkat kerumitan desain repaint dan pasaran helm serta keadaan barangnya.
“Kalau helmnya memang asli, contoh KYT TT Course Jaume Masia kita repaint SUOMY ala-ala motoGP yang dipakai Andrea Dovizioso, dan kalau harga sih memang bervariasi ya, sekitar Rp 1,5 juta sampai Rp 2,5 jutaan lah,” ungkap Dian.
Namun, jika helm yang sedang viral atau banyak diburu orang bisa mencapai Rp 5 jutaan hingga Rp 10 jutaan ke atas. Seperti helm limited edition.
Pasalnya, Dian juga memiliki NHK GP Prime dan R1 edisi Mandalika Racing Team Indonesia plus dengan sertifikatnya.
“Dan biasanya, walaupun ajang MotoGP Mandalika telah usai, tapi helm ini banyak diburu oleh para kolektor helm di seluruh Indonesia,” pungkas Dian.
Pewarta : Irfan
Foto : Rudi
Desain : Haviz