Malang- Terjadi lagi, tragedi mengerikan di Stadion Kanjuruhan pada Sabtu 1 Oktober 2022 yang menewaskan puluhan orang mengingatkan kita pada peristiwa pahit tahun 2018 lalu di lokasi yang sama. Kanjuruhan Disaster, itu sebutannya.
Dilaporkan puluhan nyawa melayang dalam tragedi mengerikan di Kanjuruhan usai laga Arema versus Persebaya di lanjutan ajang Liga 1. Bajul Ijo menang tipis 3-2 yang menyebabkan Aremania mengamuk, mereka tidak terima tim kesayangannya kalah.
Ratusan suporter masuk ke stadion menyebabkan kerusuhan. Botol, flare dilempar ke dalam lapangan, bahkan pemain ada yang terjebak di dalam lapangan.
Petugas keamanan, polisi dan TNI berusaha meredam kondisi. Menimbang jumlah personil yang tak sebanding, gas air mata dikeluarkan untuk menekan masa keluar.
Namun itu menjadi bumerang, banyak orang panik bahkan pingsan dan terinjak-injak saat meninggalkan stadion. Petugas medis kewalahan, banyak yang tidak mendapatkan penanganan dan dilaporkan meninggal di tempat.
Ya, sejarah kelam ini lagi-lagi terjadi. Mengingatkan kita di lokasi yang sama tahun 2018 lalu yang dikenal dengan Kanjuruhan Disaster
15 April 2018, menjadi masa pahit Aremania di Kanjuruhan. Betapa tidak, banyak suporter Arema yang menjadi korban.
Kala itu dua tim besar bertemu Arema vs Persib di pekan 4 Liga 1. Di akhir pertandingan, Singo Edan kalah dan membuat kecewa suporternya. Mereka turun ke lapangan.
Kejadiannya sama, petugas keamanan kewalahan menekan masa yang rusuh. Senjata pilihannya adalah gas air mata yang membuat korban berjatuhan. Fasilitas yang tidak memadai, lorong stadion dijadikan tempat penanganan.
Kala itu, korban meninggal 1 orang. Jika dibandingkan dengan tragedi Kanjuruhan di tahun 2022 ini, tentu jauh lebih parah.