Kesehatan Dimulai di Rumah, Bukan di RS

InfoMalangRaya.com – Kesehatan tidak tercipta terutama di rumah sakit atau klinik, tetapi di rumah, jalanan, pasar, tempat kerja, dan lingkungan, ungkap Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus pada hari Rabu.
Tedros berbicara pada KTT H20, pertemuan tahunan yang tahun ini bertemakan Masa Depan Diplomasi Kesehatan Global di Dunia yang Berubah.
“Dikatakan bahwa kesehatan dibuat di rumah, dan rumah sakit adalah untuk perbaikan,” kata Tedros dalam pidato pembukaannya lansir Yeni Safak pada Kamis (20/06).
“Kesehatan tercipta dari udara yang dihirup manusia, makanan yang mereka makan, dan kondisi tempat mereka tinggal dan bekerja,” ujar pejabat tinggi WHO tersebut, mengutip filsuf Belanda Erasmus, yang mengatakan bahwa mencegah lebih baik daripada mengobati.
Tedros mengatakan bahwa 500 tahun kemudian, dunia masih belajar dari Erasmus.
Oleh karena itu, menjaga kesehatan masyarakat dan mencegah penyakit merupakan salah satu dari tiga prioritas utama dalam strategi global WHO untuk empat tahun ke depan, tambahnya.
“Tentu saja, ketika orang membutuhkan perawatan, mereka harus dapat mengakses layanan kesehatan yang mereka butuhkan tanpa menghadapi kesulitan keuangan,” kata Tedros.
Dia mengatakan prioritas WHO lainnya adalah menyediakan kesehatan dengan mendukung negara-negara dalam mengarahkan kembali sistem kesehatan mereka ke arah layanan kesehatan primer, yang merupakan fondasi dari cakupan kesehatan universal.
Separuh penduduk dunia tidak memiliki akses ke layanan kesehatan
Setengah dari populasi dunia tidak memiliki akses ke layanan kesehatan dasar, dan 2 miliar orang menghadapi kesulitan keuangan karena pengeluaran kesehatan yang harus ditanggung sendiri, kata Tedros.
Kesenjangan tersebut membuat orang mengalami penderitaan dan kematian yang seharusnya dapat dihindari, “tetapi juga membuat individu, keluarga, komunitas, negara, dan seluruh dunia terkena dampak epidemi dan pandemi,” ujar kepala WHO.
Oleh karena itu, prioritas WHO lainnya adalah membuat dunia menjadi lebih aman, dengan memperkuat keamanan kesehatan global, ujarnya, seraya menambahkan:
“Perjanjian Pandemi yang baru, yang telah dinegosiasikan oleh negara-negara anggota, merupakan instrumen hukum internasional untuk membuat dunia lebih aman.
“Selain itu, paket amandemen Peraturan Kesehatan Internasional yang diadopsi oleh negara-negara anggota (WHO) merupakan pencapaian bersejarah dan sinyal kuat bahwa multilateralisme masih hidup dan sehat.”
Tedros mencatat bahwa pada saat yang sama, dunia menghadapi krisis kemanusiaan yang semakin meningkat, termasuk di Ukraina, Sudan, dan wilayah Palestina yang diduduki, terutama Gaza.*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *