InfoMalangRaya –
IMR, Jakarta: Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) akan mengembangkan probiotik untuk mendeteksi penyakit kanker. Setelah meraih medali emas dalam Global Open Genetic Engineering Competition (GOGEC) pada tanggal 23-25 Februari 2024. “Untuk ke depannya kami sedang mencari pendanaan untuk bisa mengembangkan kembali project ini. Kami berusaha kerja sama dengan Pusat Bioteknologi di UGM dan dari Fakultas Kedokteran,” kata Farrel Alfaza Marsetyo dalam perbincangan bersama Pro 3 RRI, Selasa (13/3/2024).Farrel mengatakan, biaya probiotik yang dikembangkan ini diperkirakan sekitar Rp18.000 per kapsul untuk mendeteksi kanker. Dengan harga tersebut, ia berharap dapat menjangkau masyarakat menengah ke bawah. “Terutama bagi mereka yang masih sulit untuk mendapatkan akses kesehatan dan akses penapisan kanker juga masih sulit karena biayanya cukup mahal,” ujar Farrel. Dikutip laman UGM, dalam lomba itu, tim UGM mengusung proyek komputasional berjudul “Novel Biodevice for Colorectal Cancer Screening using Escherichia coli Nissle 1917 (EcN) with miRNAs as Biomarker”.Mereka tengah fokus pada riset merekayasa bakteri EcN untuk mendeteksi miR-92a dan miR-21 sebagai biomarker sel kanker kolorektal, serta meningkatkan sensitivitas Loop-Initiated RNA Activator (LIRA) melalui pemodelan matematis dan simulasi komputer.Di tengah perkembangan proyek, tim UGM juga berhasil mengembangkan sekuens LIRA menggunakan dataset daring dan menciptakan kill switch sebagai upaya biocontainment.Farrel menyampaikan mahasiswa yang meraih penghargaan di ajang Global Open Genetic Engineering Competition (GOGEC) ini berasal dari lintas fakultas. Seperti, Fakultas Farmasi, Fakultas Biologi, Fakultas Kedokteran, Fakultas Teknik, Fakultas Pertanian dan Fakultas Teknologi Pertanian. “Kami meraih tiga penghargaan dalam ajang itu,” ujarnya.
Leave a comment
Leave a comment