Naval Group Prancis Garap Empat Kapal Selam Serbu Belanda

InfoMalangRaya.com– Perusahaan Prancis Naval Group mendapatkan kontrak bernilai miliaran dolar untuk membuat empat kapal selam serbu Angkatan Laut Kerajaan Belanda.
Kepala Pertahanan Belanda Jenderal Onno Eichelsheim lewat media sosial mengkonfirmasi bahwa kontrak pembuatan kapal selam itu diberikan kepada Naval Group.
“Kapal-kapal selam itu nantinya akan menambah kekuatan serbu dan meningkatkan kapasitas operasional, dan akan dapat dikerahkan untuk berbagai macam misi global,” kata Eichelsheim, seperti dilansir RFI Jumat (15/3/2024).
Menurut sebuah factsheet dari Kementerian Pertahanan Belanda, kapal-kapal selam baru itu akan memiliki kapasitas besar berkat teknologi baterai midern yang dimilikinya.
Torpedo dan misil penjelajah yang dibawa memiliki jarak jangkauan lebih jauh dibandingkan yang ada di kapal selam lama. Kapal selam itu juga tidak akan mudah terdeteksi radar.
Sebagai gambaran betapa kompleksnya konstruksi kapal selam itu, satu kapal selam terdiri dari satu juta bagian, sementara sebuah pesawat tempur hanya memiliki 35.000 bagian dan sebuah mobil keluarga memiliki hanya 3.000 bagian.
Tugas utama kapal selam itu adalah menghadapi serangan musuh, mengumpulkan data intelijen dan mempersiapkan serangan lanjutan.
Di bagian akhir factsheet itu dikatakan bahwa harga yang dibayarkan untuk kapal selam itu setara dengan kualitasnya. Total biaya pembuatan empat kapal selam tersebut sekitar 4-6 miliar dolar atau 1-1,5 miliar per kapal selam.
Menurut Kementerian Pertahanan, dua kapal selam akan dikirim dalam waktu sepuluh tahun setelah kontrak dinegosiasikan.

Dakwah Media BCA – Green

Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal InfoMalangRaya (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/

Naval Group bersaing dengan perusahaan asal Jerman Thyssenkrupp Marine Systems (TKMS) dan perusahaan Swedia Saab AB yang bekerja sama dengan Dutch Damen Shipyards dalam tender pembuatan kapal selam Belanda itu.
Keputusan pemerintah tersebut didahului sesi debat di parlemen.
Perdebatan dibuka setelah muncul kabar bocor di media bahwa perusahaan Belanda tidak dilibatkan dalam proyek tersebut.*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *