Noel Gallagher, mantan anggota band Oasis, menyatakan bahwa dunia musik saat ini mengalami kesulitan dalam melahirkan band seperti Oasis. Menurutnya, musik rock kini lebih didominasi oleh kalangan kelas menengah. Ia merasa prihatin karena semakin sedikit anak-anak dari latar belakang kelas pekerja yang terjun ke dunia musik.
Noel dan adiknya, Liam Gallagher, tumbuh di lingkungan pekerja di Burnage, Manchester. Wilayah ini menjadi sumber semangat rock yang membumi dan liar pada era 1990-an. Noel bertanya-tanya di mana anak-anak berusia 14 tahun yang bermain musik sekarang. Ia mengungkapkan bahwa anak-anak kelas pekerja tidak mampu melakukan hal tersebut sekarang. Gitar mahal dan ruang latihan yang tidak tersedia telah membuat perubahan besar. Kini, banyak orang lebih memilih bar anggur atau apartemen daripada bermain musik.
Ia menambahkan bahwa banyak penyanyi dan penulis lagu sekarang berasal dari kelas menengah. Mereka hanya memakai gitar, bukan memainkannya. Namun, empat atau lima anak dari perumahan umum tidak mungkin bisa membeli gitar. Meski memberikan kritik tajam, Noel tetap aktif di dunia musik. Ia baru saja menambah jadwal baru di Margate untuk tur Inggris bersama band-nya, High Flying Birds.
Rangkaian konser luar ruangan itu mencakup penampilan di Eden Project, Cornwall, serta menjadi bagian dari Bristol Sounds musim panas mendatang. Tur sebulan penuh itu dimulai 4 Juni di festival In It Together di Wales, yang juga menampilkan Two Door Cinema Club, Editors, dan The Vaccines. Setelah itu, Noel akan tampil di St Annes Park (Dublin), Margate Dreamland, dan serangkaian kota besar seperti Newcastle, London, hingga Halifax.
Sementara itu, adiknya, Liam Gallagher, juga sempat menyentuh dinamika hubungan mereka. Dalam wawancara dengan NME, Liam mengatakan bahwa keterlibatannya dalam perusahaan produksi film Kosmic Kyte, yang ia dirikan bersama Noel pada 2021, sempat dilakukan agar Noel tidak melakukan sesuatu yang konyol. Perusahaan tersebut memproduksi film dokumenter Oasis Knebworth 1996, yang menyoroti konser legendaris mereka di musim panas 1996.
Liam menjelaskan bahwa meskipun keduanya tidak berkomunikasi langsung, ia ingin menjaga agar citra film tetap setia pada sejarah band. “Dia ingin memberi judul yang aneh, sesuatu seperti Operation Fucking Gold,” kata Liam sambil tertawa. “Saya bilang, ‘Sudahlah, sebut saja Oasis Knebworth 1996. Sederhana dan jelas.’” Imbuh Liam.







