Pilih Usaha Mandiri, 55 Penerima Manfaat PKH Kemensos Digraduasi

MALANG RAYA203 Dilihat

InfoMalangRaya – Sejumlah 55 keluarga penerima manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) Kemensos ditetapkan graduasi atau berhenti menjadi penerima program, Jumat (7/7/2023). Mereka lebih memilih mencoba hidup lebih mandiri.

Sebanyak 55 penerima manfaat PKH ini berasal dari Desa Belung Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang. Graduasi dari PKH ini dilakukan dan disaksikan langsung Bupati Malang, HM Sanusi, di Balai Desa Belung Poncokusumo.

“KPM PKH yang ditetapkan graduasi atau berhenti menjadi penerima manfaat PKH ini tadi sejumlah 55 KPM. Mereka menyatakan ingin mandiri, meminta sendiri berhenti jadi KPM PKH,” terang pendamping sekaligus Koordinator Kecamatan PKH wilayah Poncokusumo, Eni Ismiati, di sela acara Graduasi Mandiri PKM PKH, di Belung Poncokusumo, Jumat (7/7/2023) sore.

Dikatakan, total KPM PKH Kemensos di wilayah desa Belung dampingannya sendiri ada 258 KK. Sementara, penerima manfaat PKH se kecamatan Poncokusumo jumlahnya hampir 5 ribu KPM, tersebar di 17 desa se kecamatan.

Eni menambahkan, ini merupakan graduasi peserta PKH yang kedua kali dilakukan. Sebelumnya pada awal 2022, sudah ada sejumlah 30 KPM di Desa Belung yang meminta dihentikan sebagai penerima manfaat PKH.

Menirukan pernyataan KPM yang disampaikan kepadanya, kata Eni, warga penerima PKH yang graduasi memang benar-benar tidak ingin selamanya menjadi penerima bansos pemerintah.

MANTAP: Bupati Malang, HM Sanusi, menyerahkan piagam penghargaan perwakilan KPM atas ditetapkannya Graduasi Mandiri dari KPM PKH Kemensos. (Foto: istimewa).

Terlebih, lanjutnya, mereka juga sudah bisa menjalankan usaha seadanya, dan ingin memberi kesempatan warga miskin yang lebih membutuhkan untuk bisa menjadi KPM PKH.

“Dengan graduasi ini, mereka berkeyakinan jariyah bagi calon KPM lain yang belum tentu mendapatkan kesempatan. PKM yang graduasi ini rata-rata buruh tani, tapi juga sebagian nyambi beternak. Ada pula yang sudah bisa bisnis online kecil-kecilan dan nitip dagangan ke warung-warung,” bebernya.

Keinginan berhenti sebagai KPM PKH, menurutnya bahkan sudah beberapa kali disampaikan.

Meski menyatakan siap menjalani kehidupan lebih mandiri, Eni berharap kesadaran diri mereka ini layak mendapatkan apresiasi. Setidaknya, untuk memastikan usaha mereka jalankan bisa berkelanjutan dan berkembang.

“Memang ada skema graduasi dari KPM PKH dengan program PENA (Pahlawan Ekonomi Nusantara) Kemensos. Tetapi, tidak semua bisa mendapatkan kesempatan ini. Ya, setidaknya ada atensi khusus dari Pemkab Malang sendiri, lebih dikuatkan supaya usaha mereka berkembang,” harap Eni Ismiati. (Choirul Amin)
The post Pilih Usaha Mandiri, 55 Penerima Manfaat PKH Kemensos Digraduasi appeared first on infomalangraya.com.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *