InfoMalangRaya – Ketua RW 3, Kelurahan Bareng, Sujito menginformasikan, banjir dan longsor di RW 3, sudah terjadi sejak Februari dan November 2023 lalu. Dampaknya satu rumah berhasil dievakuasi. Dua rumah lagi, ditinggal mengungsi dengan cara kontrak rumah.
“Kami warga RW 3, dibantu elemen masyarakat lainnya, seperti PMI, DLH, Kader Lingkungan, BPBD dan TNI. Berjumlah sekitar 200 orang, turun ke sungai di dua lokasi untuk mengatasi banjir. Pagi ini ditinjau Bapak Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat,” terang Jito, saat mengikuti acara Program Kali Bersih (Prokasih), Minggu (3/12/2023).
Menurut Jito, pelaksanaan Prokasih pagi ini, telah dibahasnya bersama warga lainnya sejak September 2023 lalu. Dan mendapatkan dukungan penuh dari banyak pihak terkait. Apalagi wilayah RW 3 dinilainya cukup curam.
“Wilayah kami ini rawan banjir dan longsor. Untuk itu, dibutuhkan kerja bakti bersama. Nantinya kami lanjutkan di masing-masing RT. Warga akan melakukan pembersihan secara berkala. Setidaknya tiga bulan sekali,” ujarnya.
Mantan Ketua LPMK Kelurahan Bareng, Arif Wahyudi menyampaikan, pihaknya telah mengusulkannya kepada Pemkot Malang, melalui Dinas PUPRPKP. Untuk dilakukan segera pembangunan serta penguatan plengsengan di sepanjang sungai Bareng.
“Kita fokus ke plengsengan, karena itu menyangkut keselamatan masyarakat. Utamanya di seputaran Kelurahan Bareng. Sebab, tiga rumah warga di RT 10 RW 3, sudah menjadi korban longsor. Kami berharap segera ada tindaklanjut dari Pemkot, usai tinjau lokasi pagi ini,” kata Arif saat mendampingi Pj Wali Kota Malang.
Sementara itu, usai meninjau lokasi banjir dan longsor di RW 3 Bareng. Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat menjelaskan, sebagaimana hasil peninjauan di lokasi tadi, diakuinya ada beberapa titik lokasi yang cukup mengkhawatirkan dan rawan banjir serta longsor.
“Sesuai informasi yang kami terima, setelah terjadinya longsor tersebut. Sempat ada rumah warga yang posisinya menggantung. Untuk menopangnya, kami sudah instruksikan ke BPBD, untuk membangun plengsengan dengan sistem bronjol,” jelas Pj Wahyu kepada InfoMalangRaya.
Wahyu menegaskan, perlunya dipahami dan diwaspadai bersama. Utamanya warga yang bertempat tinggal di bantaran sungai. Ketika musim penghujan telah tiba, harus bisa mengantisipasi dan mewaspadainya, sebelum terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
“Pemkot lewat BPBD dan perangkat daerah lainnya, tetap memberikan atensi dan bantuan kepada warga ketika terjadi bencana. Namun kami tetap mengimbau perlunya masyarakat teredukasi terkait kebencanaan,” imbuhnya.
Alumnus ITN ini menandaskan, ketika hujan intensitasnya tinggi, akan memberikan dampak banjir, yang tidak dapat terhindari. Untuk itu, butuh kepedulian dan kesadaran dari masyarakat, bersama menjaga kebersihan dan kenyamanan lingkungannya masing-masing.
“Terpenting lagi, perlu kami peringatkan dengan tegas. Hendaknya masyarakat tidak melakukan aktifitas pembangunan di atas atau badan sungai. Lantaran pasti akan menganggu aliran atau arus sungai,” tandasnya. (Iwan Irawan – Ra Indrata)
The post Pj Wali Kota Malang Tinjau Wilayah Terdampak Banjir dan Longsor di RW 3 Bareng appeared first on infomalangraya.com.