Info Malang Raya – Saat ini, mayoritas anak usia dini, sudah terpapar media sosial dan mengenal gadget. Karenanya, orang tua bisa terapkan smart disipline, untuk hindarkan anak dari efek negatif media sosial.
Founder Omah Matahati Indonesia, H. Mohammad Syamsun, menyampaikan hal itu saat menjadi narasumber talkshow di program Idjen talk. Yang disiarkan langsung Radio City Guide 911 FM, Jumat (6/9/2024).
“Orang tua juga harus lebih aware dengan konten yang diakses anak,” katanya.
Cara komunikasi orang tua ke anak, tambahnya, juga penting dengan membuat anak nyaman dan tidak tertutup.
Idealnya, sebutnya, orang tua bisa menerapkan smart discipline saat usia perkembangan anak di bawah 7 tahun. Jadi anak lebih terbuka dan tidak bergantung pada gadget.
“Maraknya tantangan yang viral dan mencelakai anak belakangan ini, karena sifat anak yang menyukai tantangan dan kurangnya manajemen risiko anak.”
“Hal ini juga bisa saja terjadi karena efek game yang penuh kekerasan,” tandasnya.
Sementara itu, Content Creator, Ferdi Setya Herlangga menyampaikan, saat ini banyak challenge atau tantangan yang viral di media sosial dan diikuti anak, yang masih belum paham resikonya.
Karena itu, tegasnya, sebagai konten kreator harus membuat konten yang berdampak positif.
“Orang tua bisa membatasi akses media sosial anak, dengan mengatur pengaturan di masing-masing platform media sosial, agar sesuai dengan anak,” katanya.
Ferdi juga menyampaikan, sebagai konten kreator punya tanggungjawab untuk membuat konten berdampak positif. Agar tidak membahayakan anak. (Anisa Afisunani-Ra Indrata)