IMR – Mengkonsumsi antibiotik yang tidak tepat, bisa sebabkan resistensi antibiotik. Yakni sebuah kondisi dimana terjadi kekebalan pada bakteri penyebab penyakit.
Hal itu disampaikan dokter spesialis penyakit dalam RS Karsa Husada Batu, dr. Iwal Reza Ahdi, ketika menjadi narasumber talkshow di program Idjen Talk. Yang disiarkan langsung Radio City Guide 911 FM, Sabtu (30/11/2024) kemarin.
Kata dr. Iwal Reza, ada dua penyebab utama resistensi antibiotik. Pertama karena penggunaan antibiotik yang tidak tepat. Hal ini terjadi, karena masyarakat menganggap konsumsi antibiotik bisa secara langsung, tanpa resep dokter.
“Penyebab kedua, pasien yang minum antibiotik tidak tuntas sesuai dengan resep dokter,” katanya.
dr. Iwal menjelaskan, dampak jangka panjang resistensi antibiotik, pasien akan membutuhkan pengobatan yang lebih intens dan lebih mahal.
Hal senada juga disampaikan apoteker, Firda Aulia Rahman. Menurutnya, apoteker juga selalu menyarankan pasien, jika ingin membeli antibiotik sebaiknya tetap dengan resep dokter.
“Sering kali pasien datang ke apotek untuk membeli obat antibiotik tanpa resep dokter. Karena itu, kami para apoteker, akan mengarahkan pasien untuk periksa ke dokter, ketika akan membeli obat antibiotik tanpa resep dokter,” sebutnya.
Kata Firda, seringkali apoteker berbenturan dengan kepentingan pemilik apotek, terkait penjualan obat antibiotik tanpa resep dokter.
Walaupun begitu, tegasnya, sebagai apoteker punya tanggung jawab sesuai dengan profesi.
Firda juga menyarankan masyarakat untuk periksa ke dokter sebelum mengkonsumsi obat, yang membutuhkan resep dokter. (Anisa Afisunani/Ra Indrata)