InfoMalangRaya, Indonesia – Pratama Arhan benar-benar diajari cara menjadi pesepak bola profesional ketika bersama Tokyo Verdy. Bahkan untuk ukurannya saja disebut masih berada di level kedua di sana.
Masa depan pemain muda Indonesia itu di Tokyo Verdy memang di ujung tanduk. Bukan tanpa sebab, kontraknya bersama Verdy akan berakhir per ujung musim 2023. Apalagi, dia yang sulit menembus tim utama, diprediksi tak akan diperpanjang oleh Verdy.
Akan tetapi, Pratama Arhan sendiri mendapatkan banyak pelajaran di Tokyo Verdy. Bersama klub yang baru promosi ke J1 League tersebut, dia mendapatkan masukan-masukan penting, serta gambaran lain untuk jadi pesepak bola profesional.
“Pratama Arhan anaknya enggak tipe-tipe anak yang suka mengeluh. Dia enggak tipe itu. Tapi memang kita sering kasih motivasi. Pertama kali, saya ingat betul pertama kali dia itu datang ke Jepang itu, saya tanya, bagaimana di sana? Wah, di sini ketat bos,” cerita CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi.
“Habis Subuh itu, langsung diajak latihan. Habis latihan, saya mau tidur, dibangunin lagi. Diajari cara makan. Cara makan aja diajari makanan yang bergizi, maksudnya. Habis itu, ada lagi, ada lagi, ada lagi. Kalau kamu belum masuk ke level yang mau dimainin, wah, masih jauh,” sambung Yoyok menirukan cerita sang pemain.
Pratama Arhan Tadinya Ada di Level Ketiga
Ketika baru datang ke Tokyo Verdy, sang pemain nyatanya masih ada di level ketiga, termasuk soal fisik. Padahal, menurut Yoyok, fisik Pratama Arhan sudah sangat baik sejak dari PSIS Semarang.
“Ada tim utama, tim kedua, dia pas awal masuk masih di tim ketiga. Padahal pada saat itu, Pratama Arhan itu fisiknya nomor satu di Indonesia. Pas main dari belakang-depan-belakang, gitu kan. Itu di Jepang masih level ketiga. Luar biasa. Akhirnya dia bisa menembus ke level kedua itu. Nah, gitu. Cuma, kalau anaknya memang gak suka mengeluh,” tutup Yoyok.