InfoMalangRaya.com– Presiden Polandia Andrzej Duda meminta pemerintah negaranya untuk memastikan bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dapat menghadiri peringatan ke-80 tahun pembebasan kamp konsentrasi Auschwitz-Birkenau tanpa harus khawatir akan ditangkap disebabkan adanya perintah penangkapan internasional.
International Criminal Court (ICC) pada bulan November 2024 mengeluarkan surat perintah penangkapan PM Netanyahu dan seorang bekas menteri pertahanannya, serta seorang pemimpin Hamas bernama Ibrahim Al-Masri, dengan tuduhan kejahatan perang dan kejahatan kemanusiaan selama 15 bulan perang di Gaza.
Duda, dari partai oposisi Partai Hukum dan Keadilan (PiS), menulis surat kepada pemerintah Polandia pimpinan Perdana Menteri Donald Tusk berisi permintaan supaya Netanyahu tidak ditangkap apabila fia menghadiri acara di Auschwitz tersebut yang akan digelar pada 27 Januari. Demikian dikatakan seorang pembantu kepresidenan pada hari Kamis (9/1/2025).
“Menurut pendapat presiden, ada satu masalah – justru karena ini adalah kamp Auschwitz, setiap orang dari Israel, setiap perwakilan otoritas negara tersebut harus memiliki kesempatan untuk menghadiri acara yang luar biasa ini,” kata Malgorzata Paprocka, kepala kantor Duda, kepada kantor berita resmi Polandia PAP.
Dia mengatakan Duda masih menunggu balasan. Tusk belum mengomentari surat tersebut, lansir Euronews.Negara-negara anggota ICC, seperti Polandia, harus melaksanakan surat perintah penangkapan tersebut apabila orang bersangkutan menginjakkan kaki di wilayahnya, tetapi pengadilan itu tidak dapat memaksakan supaya surat perintah dilaksanakan. Israel sendiri bukan anggota ICC dan menampik yurisdiksi pengadilan itu atas warganya.
ICC memiliki 120 negara anggota. Sebagian negara, termasuk Prancis da Hungaria, sudah menyatakan bahwa pihaknya tidak akan menangkap Netanyahu. PM Hungaria Viktor Orban bahkan terang-terangan mengundang Netanyahu untuk berkunjung ke negaranya.
Meskipun pada tahun-tahun sebelumnya Netanyahu mengikuti acara di Auschwitz itu, belum jelas apakah dia akan hadir tahun ini. Acara itu bertempat di Oswiecim, sebuah kota yang diduduki Jerman selama Perang Dunia II, tempat pasukan Nazi Jerman mengoperasikan kamp kematian paling terkenal.
Lebih dari 1,1 juta orang dibunuh di Auschwitz. Para sejarawan mengatakan bahwa sebagian besar dari mereka, sekitar satu juta, adalah orang Yahudi, tetapi korbannya juga termasuk orang-orang Polandia, orang Roma, tawanan perang Soviet, dan lainnya.*