InfoMalangRaya.com– Puluhan ribu orang turun ke jalan-jalan di Barcelona, hari Sabtu (4/10/2025), untuk menunjukkan dukungan kepada rakyat Palestina dan menuntut dihentikannya perdagangan senjata dengan Israel. Unjuk rasa itu merupakan satu dari serangkaian unjuk rasa yang digelar di berbagai daerah di seluruh penjuru Spanyol.
Berjalan di belakang spanduk merah besar bertuliskan: “Hentikan genosida di Palestina. Akhiri perdagangan senjata dengan Israel,” para demonstran, yang menurut piha kepolisian jumlahnya sekitar 70.000 — berjalan kaki dengan tertib melewati sejumlah jalan di pusat kota Barcelona.
Mereka meneriakkan berbagai slogan seperti “Boikot Israel” dan “Bebaskan Palestina”.
“Kebijakan Israel sudah salah sejak bertahun-tahun lalu dan kami harus turun ke jalan,” kata Marta Carranza, seorang wanita pensiunan berusia 65 tahun yang ikut berunjuk rasa dengan meletakkan bendera Palestina di punggungnya, kepada AFP.
“Hari Kamis, banyak orang yang datang ikut berunjuk rasa ketika Sumud Flotilla dicegat [Israel] dan kami mengharapkan lebih banyak lagi orang datang pada hari ini,” imbuhnya.
Misi Global Sumud Flotillah bertlak dari Barcelona pada awal September dan berlayar menuju Jalur Gaza untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan. Puluhan kapal dalam rombongan maritim itu dicegat dan ditangkap pasukan Zionis Israel di perairan tidak jauh dari Gaza.
Sekitar 50 orang warga Spanyol yang ikut serta dalam misi itu saat ini menjadi tahanan di Israel, kata Menteri Luar Negeri Spanyol Jose Manuel Albares kepada kanal televisi pemerintah dalam wawancara yang ditayangkan hari Sabtu (4/10/2025).
Dikabarkan pula bahwa hari Sabtu siang unjuk rasa serupa digelar di sejumlah kota di Spanyol, termasuk Madrid.Di Eropa, Spanyol merupakan salah satu pengkritik keras serangan militer Israel atas Gaza.
Pada bulan September, Spanyol mengatakan akan melarang impor produk yang diproduksi di pemukiman Yahudi Israel di wilayah Palestina yang terjajah di Tepi Barat.
Pada 14 September, sekitar 100.000 orang pengunjuk rasa pro-Palestina memaksa tahap final balap sepeda Vuelta a España di ibu kota Spanyol dihentikan, di mana sebuah tim Israel ikut berkompetisi.
Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez mengatakan Israel seharusnya dilarang ikut berkompetisi di ajang olahraga internasional disebabkan peperangannya di Gaza, sama seperti halnya Rusia yang dilarang ikut berkompetisi disebabkan invasinya atas Ukraina.*







