InfoMalangRaya.com– Badan urusan kebudayaan di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa Unesco memasukkan sabun Aleppo yang tersohor ke dalam daftar warisan budaya tak benda dunia.
Para pengrajin sudah membuat sabun tersebut sejak sekitar 3.000 tahun silam. Sabun dibuat dengan menggodok minyak zaitun bersama minyak laurel di dalam panci besar dan membiarkan adonannya mendingin di lantai sebelum kemudian distempel dan dipotong-potong menjadi berukuran kecil. [Lihat cara pembuatannya di video di bawah]
Para pengrajin sabun menggunakan pengetahuan dan ketrampilan tradisional untuk membuatnya, kata Unesco, seraya menambahkan bahwa mereka mengandalkan bahan-bahan alami yang dihasilkan di daerah setempat, dan proses pengeringannya bisa mencapai 9 bulan.
Dari 100 pabrik sabun yang ada di kota kuno itu, hanya 10 yang masih beroperasi. Banyak yang hijrah ke Damaskus atau negara tetangga Turki.
Meskipun demikian, sabun zaitun itu masih menjadi bagian esensial dari keluarga dan masyarakat di kota itu, terutama yang terlibat dalam perniagaannya.
“Proses produksi kolaboratif mendorong persatuan di masyarakat dan keluarga,” kata Unesco, seperti dilansir AFP.
Selain sabun Aleppo – yang juga dikenal dengan sebutan savon d’alep dalam bahasa Prancis – hari Selasa (3/12/2024) Unesco juga memasukkan ke dalam daftar yang sama musik tradisional kota itu, Al-Qudoud al-Halabiya.
Aleppo sendiri, yang dinyatakan sebagai situs warisan dunia pada 1986, pada 2013 juga dimasukkan ke dalam daftar List of World Heritage in Danger, disebabkan banyaknya kehancuran dan kerusakan di kota itu akibat konflik bersenjata yang sampai sekarang masih berlangsung.
Proses pembuatan sabun zaitun Aleppo.