InfoMalangRaya.com—Pandemi Covid-19 yang pernah melanda dunia beberapa waktu lalu kini mulai muncul kembali, menyulut kekhawatiran masyarakat. Dua negara tetangga Indonesia –Singapura dan Malaysia, ada peningkatan kasus infeksi Covid-19.
Direktur Jenderal Kesehatan Datuk Dr Muhammad Razi dalam pernyataan terbaru di Kantor Berita Bernama, Malaysia melaporkan sebanyak 3.626 kasus Covid–19dilaporkan pada Pekan Epidemiologi ke-47 sejak 19 hingga 25 November lalu.
Menurutnya, ada peningkatan 57,3 persen dibandingkan 2.305 kasus yang tercatat pada pekan sebelumnya. Mayoritas kasus, 48 persen, melibatkan mereka yang berusia antara 20 dan 40 tahun dan lebih dari 98 persen hanya mengalami gejala ringan.
“Jumlah klaster yang dilaporkan secara kumulatif hingga ME 47/2023 sebanyak 7.248 klaster. Mayoritas klaster yang tercatat adalah klaster pendidikan,” ujarnya dalam keterangannya di Bernama.
Muhammad Radzi mengatakan tingkat penerimaan pasien Covid-19 termasuk mereka yang diduga mengidap virus tersebut ke fasilitas kesehatan meningkat menjadi 2,9 per 100.000 penduduk pada ME 47/2023 dibandingkan minggu sebelumnya.
Ia mengatakan, sebanyak empat varian baru Omicron dilaporkan dalam ME 47/2023 yang seluruhnya terdiri dari varian of concern (VOC). Jumlah kumulatif kasus yang terinfeksi virus SARS-CoV-2 kategori VOC dan varian of interest (VOI) sebanyak 28.102 kasus dengan 27.297 kasus merupakan VOC, sedangkan 805 kasus merupakan VOI.
Untuk VOC, 72,8 persen terdiri dari varian Omicron, disusul varian Delta 26,3 persen, dan sisanya varian Beta dan Alpha, sedangkan untuk kasus VOI, VOI yang beredar saat ini berjumlah 785 kasus (97,5 persen) (519 kasus XBB.1.16 dan sublineage, 251 kasus XBB.1.5 dan sublineage, serta 15 kasus EG.5 dan sublineage) telah dilaporkan.
Sebelumnya, kasus infeksi Covid-19 di Singapura dilaporkan mengalami kenaikan. Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) hari Sabtu (2/12/203), dan mendesak masyarakat untuk terus memastikan bahwa vaksin mereka sesuai dengan kebutuhan.
Perkiraan jumlah infeksi Covid-19 di Singapura meningkat dua kali lipat menjadi 22.094 pada pekan tanggal 19-25 November. “Tidak ada tanda-tanda peningkatan kasus penyakit pernapasan parah, termasuk pada anak-anak,” tambah MOH.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pihak berwenang Tiongkok menyatakan bahwa tidak ada “patogen yang tidak biasa atau baru” yang terdeteksi di wilayah utara negara tersebut.
Sementra Kementerian Kesehatan Singapura membenarkan bahwa sejauh ini WHO menyatakan peningkatan kasus penyakit pernafasan diperkirakan akan terjadi akibat musim dingin yang akan datang.
Kementerian Kesehatan menyarankan masyarakat untuk selalu memperbarui vaksinasi Covid-19, dan merekomendasikan agar mereka yang berusia 60 tahun ke atas, mereka yang lebih rentan terhadap penyakit ini, dan penghuni fasilitas perawatan lansia, mendapatkan suntikan booster sekitar satu tahun setelah suntikan terakhir.
Diketahui, Singapura dan Amerika tengah dihantui Covid-19 varian baru. Virus yang menyebar dengan cepat ini diberi nama EG.5 yang membuat banyak orang merasa khawatir, termasuk masyarakat Indonesia.
Ini karena Indonesia dan Singapura merupakan negara tetangga dan berdekatan sehingga berisiko tinggi dihantui Covid-19 varian baru. Selain itu, banyak orang memutuskan liburan akhir tahun ke Singapura dan Amerika.*
Leave a comment
Leave a comment