InfoMalangRaya, Indonesia – Torehan sejarah dibuat timnas U-17 Jerman di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (2/12/2023). Mereka untuk kali pertama menjuarai Piala Dunia U-17 dengan mengalahkan timnas U-17 Prancis lewat adu penalti. Hasil itu membuat mereka menuai pujian. Salah satunya dari Philipp Lahm, Ketua Panitia Piala Eropa 2024.
“Selamat kepada timnas junior atas kemenangan mengesankan di Piala Dunia U-17! Performa tim yang luar biasa,” ujar Lahm yang malam itu disibukkan oleh agenda pembagian grup Piala Eropa 2024 seperti dikutip InfoMalangRaya dari akun X-nya.
Lebih lanjut, di lama resmi DFB, dia mengatakan, “Saya menonton pertandingan di hotel. Mereka mengatasi kemunduran dengan baik. Banyak orang begitu terkesan, termasuk teman-teman saya. Anda bisa lihat bahwa jika Anda berlaku sebagai sebuah unit, kesuksesan besar mungkin dicapai.”
Bagian akhir ucapan Lahm itu seperti sindiran bagi timnas Jerman yang justru melempem sejak Piala Dunia 2018. Pergantian pelatih dari Joachim Loew ke Hansi Flick, lalu ke Julian Nagelsmann tak mengubah situasi. Penampilan Ilkay Guendogan cs. tetap berantakan, tak mencerminkan sebuah tim yang solid.
Bukan Cuma Philipp Lahm
Banyak pihak menilai keterpurukan Jerman di level senior dalam beberapa tahun belakangan ini tak terlepas dari lunturnya identitas. Tak ada lagi kemauan dan determinasi tinggi. tak ada pula soliditas tim di atas lapangan. Menariknya, hal itu justru ditunjukkan timnas U-17 Jerman selama berlaga di Piala Dunia U-17 2023 di Indonesia.
Philipp Lahm bukan satu-satunya yang mengangkat soliditas dan determinasi itu. Sejumlah tokoh sepak bola Jerman lain pun mengungkapkan hal serupa. Salah satunya Wakil Presiden DFB yang juga CEO Borussia Dortmund, Hans-Joachim Watzke.
“Perjalanan tim ini tidak mudah. Mereka sukses mengalahkan negara-negara top macam Spanyol, Argentina, dan Prancis di final. Tim ini mengesankan dalam hal permainan sepak bola dan taletisitas. Namun, di atas segalanya, mereka menunjukkan kemaunan tanpa syarat untuk menang dan main dengan segenap hati,” ujar Watzke.
Direktur DFB, Andreas Rettig, juga mengungkapkan hal serupa. “Christian Wueck dan timnyas telah melakukan kerja apik dan membuktikan bahwa dengan paduan pemain yang tepat dan karakter, sikap luar biasa dan nilai-nilai seperti komitmen, kekuatan berduel, dterminasi, dan kohesi, target tertinggi bisa diraih,” kata dia.
Pelatih Christian Wueck dan para pemain juga mengakui hal itu. Wueck bahkan menyebut karakter timnas U-17 Jerman sangat terlihat pada laga final. Mereka tak kenal menyerah meskipun sempat dikejar lawan dan harus bermain dengan 10 pemain sejak menit ke-69. Determinasi dan daya juang luar biasa diakui Wueck sebagai resep utama kesuksesan timnya.