InfoMalangRaya, Indonesia – Bek Liverpool, Virgil van Dijk menegaskan bahwa dirinya belum berniat untuk pensiun dari sepak bola internasional. Walaupun dia sempat mengakui kritikan terhadapnya pada Euro 2024 cukup untuk membuatnya sakit hati.
Pasca tersingkir dari babak semifinal Euro 2024, Van Dijk mengatakan bahwa dirinya akan memikirkan soal masa depannya bersama Belanda.
Van Dijk menegaskan bahwa saat itu dia merasa penuh dengan emosi dan kini bisa berpikir jelas, dan menegaskan bahwa dirinya masih ingin bermain di Piala Dunia 2026.
“Saya paham bahwa tidak jelas bagaimana perasaan saya tentang itu (masa depannya di timnas),” kata Van Dijk seperti dilansir Football5Star dari Liverpool.com
“Tentu saja saya sangat kecewa setelah pertandingan itu, lalu Anda dipenuhi emosi. Mungkin saat itu tampak bahwa itu bisa jadi pertandingan internasional terakhir saya. Namun, saya seorang pejuang dan petarung dan saya tidak akan pernah menyerah begitu saja demi Oranje.
“Pada akhirnya, Anda harus melihat kemampuan Anda sendiri dan menilai apakah Anda masih cukup penting. Saya tentu saja penting. Di dalam dan di luar lapangan.
“Saya kapten Liverpool, faktor yang konsisten dan saya merasa sangat baik secara fisik saat saya juga meningkatkan penguasaan bola. Saya ingin bermain di Piala Dunia lagi. Saya tahu saya masih lebih dari cukup baik.”
Ronald Koeman Soal Virgil van Dijk
Pelatih Belanda Ronald Koeman sebelumnya mengungkapkan bahwa ia terbang ke Inggris untuk berbicara langsung dengan Van Dijk mengenai masa depannya di kancah internasional menjelang jeda internasional September.
“Saya memperhatikan perasaan Virgil, jadi saya pikir sangat penting untuk mengunjunginya,” kata Koeman.
“Ia mengindikasikan bahwa ia ingin memberinya waktu dua tahun lagi, menjelang Piala Dunia. Saya juga punya perasaan yang sama terhadapnya, meskipun, seperti yang ia nyatakan, ia tidak mencapai levelnya di Euro terakhir.
“Ia tetap menjadi kapten. Ia telah melakukannya dengan sangat baik dan kami juga membahas bagaimana ia dapat mengelolanya dengan lebih baik dalam kombinasi dengan permainannya sendiri.
“Sangat positif bahwa ia berdiri untuk tim seperti ini, tetapi Anda harus mencapai level Anda sendiri terlebih dahulu. Itulah hal yang paling penting. Ia merasa bahwa ia terlalu peduli dengan orang lain. Namun bukan tanpa alasan ia terpilih untuk tim terbaik Premier League (musim lalu).”