IMR
,
Jakarta
–
Jahe
bukan hanya bumbu dapur yang menambah cita rasa masakan, tetapi juga rimpang berkhasiat yang telah digunakan sejak ribuan tahun silam dalam pengobatan tradisional. Aromanya yang khas dan rasa pedas hangatnya menjadikan jahe populer sebagai minuman, seperti wedang jahe, yang dipercaya mampu menjaga daya tahan tubuh.
Mengutip
Everyday Health, s
atu sendok makan jahe mengandung 5 kalori, 1 gram karbohidrat, 0,1 gram serat, 0,1 gram protein, dan sejumlah mikronutrien penting seperti vitamin B3, B6, C, zat besi, kalium, magnesium, fosfor, zinc, folat, riboflavin, dan niasin. Kandungan inilah yang mendasari berbagai manfaat kesehatan dari jahe, di antaranya:
1. Meredakan Mual dan Muntah
Dikutip dari
Medical News Today, s
enyawa aktif gingerol dan shogaol pada jahe terbukti secara ilmiah efektif meredakan mual dan muntah.Gingerol bekerja dengan menghambat reseptor serotonin di lapisan lambung, sehingga mengurangi sensasi mual. Penelitian menunjukkan bahwa ekstrak jahe dapat membantu meredakan mual akibat kehamilan (morning sickness), mabuk perjalanan, serta efek samping kemoterapi. Bagi banyak orang, minum air jahe hangat di pagi hari membantu menenangkan perut yang sedang tidak nyaman.
2. Mengurangi Gas dan Memperlancar Pencernaan
Jahe mengandung enzim lipase yang berperan dalam membantu pemecahan lemak dan gas di saluran pencernaan. Ini membantu mengurangi perut kembung, mencegah sembelit, dan mempercepat pengosongan lambung. Efek ini membuat jahe sering digunakan dalam pengobatan tradisional untuk meredakan gangguan pencernaan, termasuk dispepsia.
3. Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh
Jahe segar memiliki sifat antibakteri dan antijamur alami yang membantu tubuh melawan infeksi. Konsumsi jahe diyakini mampu mendukung sistem pernapasan, mempercepat penyembuhan flu dan pilek, serta mengurangi risiko infeksi saluran napas. Namun, manfaat ini lebih optimal pada jahe segar dibandingkan jahe yang sudah dikeringkan, karena kandungan gingerolnya lebih utuh.
4. Mengendalikan Kadar Gula Darah
Gingerol pada jahe membantu menjaga
kadar gula dara
h tetap stabil dengan mendukung otot menyerap glukosa tanpa memerlukan tambahan insulin. Ini berarti jahe membantu menurunkan risiko lonjakan gula darah, yang sangat bermanfaat bagi penderita diabetes tipe 2. Beberapa studi menyarankan konsumsi 2 gram jahe per hari dapat membantu mengontrol gula darah.
5. Meredakan Nyeri dan Peradangan
Sifat antiinflamasi pada jahe sudah terbukti dalam berbagai penelitian. Jahe mengandung antioksidan yang mampu mengurangi peradangan dan meredakan nyeri, khususnya pada kondisi seperti kram menstruasi, nyeri akibat radang sendi (arthritis), hingga nyeri otot setelah olahraga. Namun, efek analgesik jahe bersifat kumulatif, bukan langsung terasa instan setelah dikonsumsi.
6. Menjaga
Kesehatan Otak
Dikutip dari
Health Grades
, meng
onsumsi rutin jahe dapat memperlambat perkembangan penyakit neurodegeneratif seperti demensia dan alzheimer. Jahe mendukung kesehatan neuron dengan meningkatkan memori kerja, konsentrasi, dan kecepatan respon. Ini karena senyawa aktif dalam jahe membantu melindungi sel otak dari kerusakan akibat stres oksidatif.
7. Mendukung Penurunan Berat Badan
Minuman jahe berperan dalam menekan lipogenesis, yaitu proses pembentukan lemak dalam tubuh. Selain itu, senyawa pada jahe menghambat penyerapan lemak di usus dan menekan nafsu makan, sehingga konsumsi air jahe dalam jumlah wajar dapat membantu
turunkan berat badan
. Jahe juga mendukung metabolisme tubuh agar lebih efisien membakar kalori.
8. Bersifat Anti-Inflamasi Alami
Jahe efektif mengurangi nyeri akibat peradangan. Dalam studi pada 60 orang dewasa dengan migrain akut, ekstrak jahe memberikan kelegaan yang signifikan. Selain itu, jahe juga membantu meredakan nyeri haid, osteoarthritis, dan nyeri otot yang sering dialami atlet setelah latihan intens.
9. Menjaga Kesehatan Jantung dan Tekanan Darah
Kandungan kalium dan antioksidan pada jahe membantu menurunkan tekanan darah, menurunkan kolesterol LDL, dan mencegah pembekuan darah yang berpotensi menyebabkan serangan jantung atau stroke. Penelitian menunjukkan asupan rutin jahe dalam jumlah moderat berkontribusi pada kesehatan jantung dengan mengurangi risiko hipertensi dan penyakit jantung kronis.
10. Kaya Antioksidan yang Melindungi Tubuh
Air jahe kaya antioksidan yang membantu menetralisir radikal bebas, molekul yang dapat merusak sel tubuh. Dengan mengonsumsi air jahe secara rutin, tubuh terlindungi dari risiko penyakit kronis seperti kanker, penyakit jantung, dan diabetes. Selain itu, air jahe juga mengandung mineral penting seperti kalsium, magnesium, fosfor, folat, kolin, dan selenium, yang mendukung berbagai fungsi tubuh mulai dari metabolisme, kesehatan tulang, hingga fungsi otak dan saraf.
.
Balqis Primasari
dan
Delfi Ana Harahap
berkontribusi dalam penulisan artikel ini.