InfoMalangRaya.com—Gelaran Sujud Syukur dan Pembukaan Peringatan 100 Tahun Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) Ponorogo Jawa Timur hari Rabu (27/09/2023), dihadiri ribuan alumni dan tokoh-tokoh bangsa.
Ribuan alumni dan santri tampak telah memadati Balai Pertemuan dan Masjid Jami’ Pondok Modern Darussalam Gontor dan sekitarnya. Acara yang digelar di Balai Pertemuan dan Masjid Jami’ Pondok Modern Darussalam Gontor juga mencakup seremoni penulisan awal Mushaf Gontor.
Di antara yang hadir ada Wakil Rais Aam PBNU KH. M. Anwar Iskandar dan KH. Saad Ibrahim, yang mewakili Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Kiai Saad Ibrahim mengatakan Pondok Modern Darussalam Gontor adalah salah satu contoh miniatur peradaban Islam.
“Miniatur dari peradaban Islam berada di Gontor,” ucap Kiai Saad mengawali sambutannya.
“Saya yakin bahwa peradaban Islam itu harus diberikan dasar yaitu fahmu al-nusus. Jadi, fahmunnusus bisa dari al-Quran atau hadits. Keduanya harus menjadi basis utama peradaban. Selain itu, perjalaan fahmunnusus itu prosesnya panjang, hampir 200 tahun. Setelah itu lahirlah ulumul al-Quran dan ulumul hadits, fiqih, ushul fiqh, ilmu kalam, dan ilmu-ilmu lainnya,” tambahnya laman unida.gontor.
Menurut Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim periode 2015-2020 ini, peradaban Islam telah melahirkan banyak ikon-ikon atau ulama-ulama yang kompeten di bidangnya.
Tidak hanya itu, mereka juga sudah dibentengi dengan nusush-nusush tersebut sehingga ilmu umum yang dikuasainya sudah kokoh dan benar sesuai Al-Quran dan hadits.
Contoh ikon umat Islam pada saat itu di antaranya adalah Ibnu Sina dan Ibnu Rusyd. Ibnu Sina seorang ahli kedokteran pada masanya namun ajaibnya juga faqih dalam ilmu fiqih, hadits, ulumul Quran.
Begitu juga Ibnu Rusyd, yang tidak hanya pakar dalam bidang ilmu psikologi, namun juga sudah memiliki bekal ilmu agama yang kuat.
Setelah 500 tahun Allah menebarkan benih-benih di bumi Indonesia tokoh emas seperti; KH. Ahmad Dahlan kepada Muhammadiyah, KH. Hasyim Muzadi kepada NU dan Allah meberikan Pondok Modern Gontor yang melahirkan ikon-ikon umat Islam saat ini.
Sementara Wakil Rais ‘Aam PBNU KH Anwar Iskandar mengatakan, PMDG merupakan aset Islam, aset bangsa dan aset perjuangan masa depan kemanusiaan di bumi ini.
“Atas nama pengurus dan keluarga besar Nahdlatul Ulama mengucapkan selamat atas terselenggaranya acara 100 tahun Pondok Modern Gontor,” ungkap Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat ini.
Menurut Kiai Anwar Iskandar dalam sejarah Nahdhatul Ulama (NU) ada dua aset PMDG. Di antaranya KH. Idham Chalid dan KH. Hasyim Muzadi. Kedua-duanya ulama yang faqih dan sangat disegani.
“Itu artinya, ada peran besar Gontor dalam pertumbuhan Nahdlatul Ulama selama ini,” ujarnya.
Sambil gurau, Kiai Anwar mengatakan, “Hanya di Gontor, pembesar Muhammadiyah dan NU duduk di satu panggung. Bukan main!” disambut tawa hadirin.
Selain Wakil Rais ‘Aam PBNU KH. Muhammad Anwar Iskandar dan Ketua PP Muhammadiyah bidang Tabligh, Dakwah Komunitas, Kepesantrenan dan Pembinaan Haji-Umrah, KH. Sa’ad Ibrahim, tamu undangan lain yang hadir adalah; Badan Wakaf PMDG, Wakil Ketua MPR-RI, Dr. K.H. Hidayat Nur Wahid, Lc., M.A., , Khattath Maroko Syeikh Belaid Hamidi, Wakil Gubernur Jawa Timur, Dr. H. Emil Elestianto Dardak, B.Bus., M.Sc., dan beberapa tamu lainnya.*