Kegiatan Kunjungan Edukatif Siswa SMPN 2 Jalaksana ke Bumi Seni Tarikolot
Sebanyak 140 siswa kelas VII SMP Negeri 2 Jalaksana, Kabupaten Kuningan, mengikuti kegiatan kunjungan edukatif ke Bumi Seni Tarikolot, Desa Sukamukti, pada hari Selasa (18/11/2025). Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan secara langsung potensi sumber daya alam (SDA) Gunung Ciremai kepada para siswa.
SMPN 2 Jalaksana yang berlokasi di Desa Babakanmulya terletak di kawasan kaki Gunung Ciremai. Hal ini menjadikan siswa perlu memahami lingkungan alam tempat mereka tinggal. Suasana sejuk khas daerah pegunungan dan dikelilingi pepohonan rindang membuat kawasan tersebut ideal untuk pembelajaran berbasis alam.
Guru Mata Pelajaran Muatan Lokal Gunung Ciremai, Hj Teti Maryati, menjelaskan bahwa kedekatan sekolah dengan Gunung Ciremai menjadi keuntungan tersendiri dalam pembelajaran luar kelas.
“Dengan terjun langsung ke lapangan, siswa dapat mengenal kondisi dan sumber daya alam Gunung Ciremai secara nyata. Kami ingin menumbuhkan rasa memiliki dan kepedulian agar mereka mau menjaga kelestariannya,” ujar Hj Teti.
Ia menambahkan, SDA Gunung Ciremai memiliki banyak potensi yang mendukung kehidupan masyarakat, terutama di sektor pertanian, perikanan, hingga pemenuhan kebutuhan air bersih.
“Potensi Gunung Ciremai sangat besar untuk kesejahteraan masyarakat sekitar, mulai dari pertanian hortikultura hingga sumber air pegunungan yang dimanfaatkan untuk industri air mineral,” jelasnya.
Beberapa desa di lereng Gunung Ciremai seperti Sukamukti, Peusing, Sembawa, dan Babakanmulya mayoritas menggantungkan hidup pada sektor pertanian. Keberadaan sumber air alami juga membuka lapangan kerja melalui usaha pengolahan air minum, yang banyak menyerap tenaga kerja lokal.
Karena itu, menurut Hj Teti, penting bagi siswa untuk memahami pentingnya menjaga lingkungan sejak dini. “Kita ingin siswa tergerak untuk ikut melestarikan alam agar tetap lestari dan bebas dari kerusakan akibat ulah manusia,” tegasnya.
Belajar Alam, Eco Print, dan Joyful Learning
Selama kegiatan, siswa mendapat bimbingan langsung dari guru serta pendampingan wali kelas masing-masing. Selain pengenalan lingkungan, kegiatan juga diisi permainan edukatif sebagai bagian dari konsep joyful learning.
Para siswa kemudian mengikuti sesi melukis eco print menggunakan daun-daun yang mereka temukan di sekitar lokasi. Kegiatan ini dirancang untuk mengenalkan jenis-jenis daun serta mengasah kreativitas siswa dalam memanfaatkan potensi alam secara bijak.
Kunjungan edukatif ini berlokasi di Bumi Seni Tarikolot Sukamukti, milik seniman sekaligus budayawan kondang Kang Yusuf Oblet. Ia dikenal aktif mendukung kegiatan seni, budaya, dan pendidikan, baik untuk siswa lokal maupun dari luar daerah.
Manfaat Pembelajaran Berbasis Alam
Pembelajaran berbasis alam memberikan banyak manfaat bagi siswa. Mereka tidak hanya belajar teori, tetapi juga mengalami langsung situasi yang terjadi di lapangan. Dengan begitu, siswa lebih mudah memahami pentingnya menjaga lingkungan dan memanfaatkan sumber daya alam secara berkelanjutan.
Selain itu, kegiatan ini juga membantu meningkatkan keterampilan sosial dan kerja sama antar siswa. Mereka belajar bekerja dalam tim, berkomunikasi, serta saling mendukung dalam proses pembelajaran.
Kesimpulan
Kunjungan edukatif ke Bumi Seni Tarikolot menjadi salah satu cara efektif untuk mengenalkan potensi alam Gunung Ciremai kepada siswa. Melalui kegiatan ini, siswa tidak hanya belajar tentang lingkungan, tetapi juga terlibat langsung dalam aktivitas yang menyenangkan dan bermanfaat.
Dengan adanya pembelajaran berbasis alam, diharapkan siswa lebih sadar akan pentingnya menjaga lingkungan dan memanfaatkan sumber daya alam secara bijak.






