Penghargaan Tanda Kehormatan Republik Indonesia untuk 141 Tokoh Nasional
Presiden Joko Widodo memberikan penghargaan Tanda Kehormatan Republik Indonesia kepada sejumlah tokoh masyarakat dari berbagai bidang, dalam acara yang digelar di Istana Negara, Jakarta, Senin (25/08/2025). Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi dan dedikasi para penerima terhadap bangsa dan negara.
Para tokoh yang mendapatkan penghargaan berasal dari berbagai latar belakang profesi, seperti pemerintahan, seni dan budaya, olahraga, kemanusiaan, kesehatan, pers, ekonomi, dan lainnya. Penganugerahan dilakukan berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 73 sampai 78/TK Tahun 2025, dengan rincian penerima sebagai berikut:
- Bintang Republik Indonesia Utama: Diberikan kepada 15 orang.
- Bintang Mahaputera: Diberikan kepada 88 tokoh.
- Bintang Jasa: Diberikan kepada 3 orang.
- Bintang Kemanusiaan: Diberikan kepada 9 tokoh.
- Bintang Budaya Parama Dharma: Diberikan kepada 8 orang.
- Bintang Sakti: Diberikan kepada 18 tokoh.
Penghargaan ini diberikan kepada para tokoh nasional yang telah memberikan kontribusi signifikan dalam berbagai bidang kehidupan. Beberapa di antaranya adalah:
- Carina Citra Dewi Joe, seorang peneliti dan ilmuwan yang juga penemu salah satu vaksin Covid-19.
- Ja’un S. Mihardja atau lebih dikenal dengan nama panggung Jaja Miharja, seorang seniman ternama.
- Afdiharto Mardi Lestari, atlet pelari yang pernah dijuluki manusia tercepat di Asia pada era 80-an.
- Almarhum Idris Sardi, maestro biola Indonesia yang sangat dihormati.
- Senny Marbun, aktivis disabilitas yang aktif dalam memperjuangkan hak-hak penyandang disabilitas.
- Almarhum Jose Fernando Osorio Soares dan almarhum Abílio José Osório Soares, dua pejuang dari Timor Timur.
- Almarhum Atmakusumah Astraatmadja, tokoh pers nasional yang berkontribusi besar dalam dunia jurnalistik.
- Almarhum Baharudin Loppa, mantan Jaksa Agung yang dikenal sebagai tokoh hukum.
- Almarhum Jenderal Hoegeng, mantan Kepala Polisi Republik Indonesia yang memiliki peran penting dalam menjaga keamanan negara.
Dalam pidatonya, Presiden menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam atas jasa dan pengabdian yang telah diberikan oleh para tokoh tersebut. Ia juga mengucapkan terima kasih atas kontribusi mereka yang tidak hadir, termasuk keluarga dan ahli waris mereka.
“Saya ingin menyampaikan, atas nama negara dan bangsa, sekali lagi terima kasih atas jasa-jasa pengabdian Saudara-saudara sekalian dan mereka-mereka yang orang tuanya tidak hadir, ahli waris juga,” ujar Presiden.
Ia menambahkan, “Atas nama negara dan bangsa, terima kasih kami, Republik Indonesia, atas pengabdian Saudara-saudara sekalian. Semoga jasa-jasa Saudara-saudara terus menjadi warisan bagi generasi penerus.”
Penghargaan ini tidak hanya sebagai bentuk apresiasi, tetapi juga sebagai motivasi bagi masyarakat untuk terus berkontribusi positif dalam pembangunan bangsa. Para penerima tanda kehormatan ini menjadi contoh teladan yang dapat dijadikan inspirasi oleh banyak pihak.