InfoMalangRaya, Indonesia – Drama di timnas U-23 Indonesia terus bergulir. Setelah polemik pemanggilan pemain yang melebar ke mana-mana, kini muncul hal baru. AFC melarang Titan Agung dan Komang Teguh bermain di Piala AFF U-23 2023.
Titan dan Komang tak dapat diturunkan karena terkena sanksi larangan main dalam 6 pertandingan akibat kasus kericuhan pada final SEA Games XXXII, Mei lalu. AFC menegaskan, sanksi itu juga berlaku di Piala AFF U-23.
Menurut manajer timnas U-23 Indonesia, Endri Irawan, PSSI sudah berkorespondensi dengan AFC mengenai status sanksi Titan dan Komang sejak awal Agustus. Pada 14 Agustus lalu, AFC lantas mengingatkan hal tersebut.
“Kita juga Kita juga kaget tiba-tiba tanggal 14 itu dapat surat dari AFC mengingatkan kita ada suspend dari pemain kita,” kata Endri Erawan seperti dikutip InfoMalangRaya dari BolaSport.com, Kamis (17/8/2023).
Mengenai hal tersebut, Endri akan berjuang terus agar kedua pemain itu dapat dimainkan. Jika kemudian upaya itu gagal hingga batas akhir pendaftaran pemain, yakni 8 jam sebelum sepak mula partai pertama, timnas Indonesia hanya akan diperkuat 21 pemain.
Beda Interpretasi Istilah Friendly Match
Sebetulnya, keberadaan Komang Teguh dalam daftar pemain timnas U-23 Indonesia sudah menyedot perhatian. Salah satunya dari media Vietnam. Mereka heran karena Indonesia menyertakan pemain yang diskors AFC.
Penjelasan mengenai hal itu lantas diungkapkan Ketua Badan Tim Nasional (BTN) Sumardji. “Kalau Komang ini, setelah kami baca di sanksi AFC itu, dia hanya dilarang atau disanksi tidak boleh bermain pada friendly match,” kata dia.
Hal yang sama juga ditegaskan Endri Erawan. “Jadi pertimbangan kami karena ini usianya berbeda dulu U-22, ini U-23 dan juga ini adalah turnamen setengah resminya Asia Tenggara, jadi bukan di friendly match,” ujar dia.
Berdasarkan surat keputusan AFC yang dikeluarkan pada 11 Juli 2023, Titan Agung dan Komang Teguh, juga Muhammad Taufany memang berlaku dalam firendly match seperti yang tertuang dalam pasal 38.2.4 Kode Disiplin dan Etik AFC.
Di sana tertuang “Friendly Matches: should be carried over the representative team’s next friendly match”. Pihak PSSI menilai Piala AFF U-23 tak masuk kategori ini, sementara AFC ternyata menganggapnya sebagai bagian dari hal itu.
Langkah Aneh Timnas U-23 Indonesia
Kerancuan inilah yang kini sedang coba dijadikan celah oleh Endri Erawan untuk meloloskan Titan Agung dan Komang Teguh. Dia mengatakan sudah mengirim surat lagi kepada AFC.
“Karena ini bukan friendly match, kita lagi membalas surat tersebut,” ujar manajer timnas U-23 Indonesia itu lagi. “Artinya kita menjelaskan bahwa ini adalah turnamen resminya Asia Tenggara.”
Langkah ini terbilang mepet. Jika memang dirasa ada kerancuan atau kebingungan, PSSI seharusnya sudah langsung menanyakan hal itu saat putusan dikeluarkan AFC, yakni pada medio Juli lalu.
Langkah itu harus diambil supaya ada kejelasan pada pertandingan kategori apa saja ketiga terhukum tak boleh bermain. PSSI tak bisa hanya berpedoman pada interpretasi sendiri karena bisa saja tak sesuai dengan yang dimaksud AFC.
Langkah PSSI pun terbilang aneh dan riskan. Tengok saja, timnas U-23 Thailand tak membawa 4 pemain yang dikenai sanksi serupa oleh AFC akibat insiden yang sama. Tak ada nama Soponwit Rakyart, Chayaphiphat Suphanphat, Purachet Todsanit, dan Thirapak Prueangna.