IMR
,
Jakarta
–
Dark mode
atau mode gelap telah menjadi tren sejak pertama kali diperkenalkan nyaris satu dekade lalu. Mode yang membuat layar berpenampilan dominan hitam ini diprakarsai Twitter (kini bernama X) pada 2016. Sejumlah paltform lalu mengadopsinya dan kemudian hadir sebagai opsi di ponsel pintar.
Namun jauh sebelum diterapkan pada ponsel pintar,
mode gelap
sebenarnya telah hadir dalam beberapa komputer rumahan paling awal. Kala itu, teknologi ini disebut monitor CRT monokrom, yang menampilkan teks kehijauan pada layar hitam. Banyak mesin pengolah kata awal juga memungkinkan ketik teks putih pada latar belakang hitam.
Semua ini berubah pada 1980-an ketika perusahaan seperti Xerox dan CPT Corporation, yang sekarang sudah tidak beroperasi, membuat mesin pengolah kata dengan layar putih yang menampilkan teks hitam. Hal ini dilakukan untuk meniru tampilan tinta di atas kertas yang diterapkan hingga sekarang.
Maju cepat beberapa dekade, dan
dark mode
kembali. Perusahaan seperti Apple dan Google secara gencar mengiklankan tema gelap untuk semua produk mereka, dan dunia telah menggunakannya karena masyarakat semakin sering menggunakan gadget di ruangan yang remang-remang atau bahkan di tempat tidur.
Lantas, apa manfaat
dark mode
saat diaktifkan di layar ponsel?
1. Mengurangi Paparan Cahaya Biru pada Mata
Pada mode normal, layar ponsel biasanya berwarna putih dengan teks berwarna hitam, serta berpenampilan cerah. Penjelasan paling mudah ihwal dari
dark mode
adalah mode ini merubah tampilan layar menjadi hitam dan teks menjadi putih. Saat mode ini diaktifkan, bidang layar yang berwarna juga ikut menggelap.
Dilansir dari
Ophthalmology24,
fitur
dark mode
dirancang untuk mengurangi paparan blue light atau cahaya biru dari layar. Cahaya biru merupakan jenis cahaya yang memiliki panjang gelombang pendek dan energi tinggi. Cahaya ini bersumber dari sinar matahari, lampu LED, dan perangkat digital, termasuk layar ponsel pintar.
Paparan berlebihan dari cahaya biru, khususnya di malam hari atau dalam pencahayaan redup, ternyata dapat menyebabkan ketegangan dan kelelahan mata. Dengan adanya
dark mode, yang
mana layar minim cahaya biru karena dominan gelap, mode ini dipercaya dapat meningkatkan kenyamanan mata saat menggunakan perangkat dalam waktu lama.
2. Menghemat Baterai Ponsel Layar OLED
Dikutip dari
Android Authority
,
keuntungan
dark mode
yang paling umum diketahui adalah menghemat konsumsi energi pada perangkat dengan layar OLED atau AMOLED. Berbeda dengan LCD yang mana layar menyala secara keseluruhan, pada panel jenis OLED ini, setiap piksel menyala secara individual.
Artinya, saat layar berwarna putih, semua piksel menyala dan layar membutuhkan lebih banyak daya. Namun ketika layar berwarna gelap, piksel yang menampilkan warna hitam akan mati sehingga kebutuhan daya layar secara alami akan berkurang. Dengan demikian pengaktifan dark mode dapat menghemat baterai ponsel.
Di sisi lain, manfaat penghematan baterai dengan mode gelap pada ponsel dengan layar jenis LCD tidak berpengaruh. Pasalnya, kendati layar ditampilkan hitam, sumber cahaya pada piksel tetaplah menyala secara keseluruhan. Kendati begitu, mode gelap pada ponsel dengan layar jenis ini masih bermanfaat untuk kenyamanan mata.
3. Mencegah Layar
Burn In
Salah satu kekurangan layar jenis OLED adalah
burn in,
yang mana layar berbayang atau menampilkan bekas statis tertentu. Masih dilansir
Android Authority
, layar
burn in
tidak dapat diperbaiki sepenuhnya. Tetapi pengguna ponsel dengan layar OLED dapat melakukan pencegahan, salah satunya dengan menerapkan
dark mode.
Burn inim
dapat terjadi apabila layar menampilkan gambar statis dalam waktu yang lama.
Dark mode
dapat mencegahnya warna yang lebih gelap, termasuk hitam, yang berarti lebih sedikit piksel yang menyala dibandingkan dengan mode terang.
Selain itu, dengan menggunakan warna yang lebih gelap, kecerahan
layar
secara keseluruhan berkurang, yang selanjutnya mengurangi tekanan pada piksel. Penggunaan warna gelap pada
dark mode
yang merata mengurangi kemungkinan keausan yang berujung
burn-in.
Sukma Kanthi Nurani
berkontribusi dalam penulisan artikel ini.