Sego Tempong, Menu Khas Banyuwangi yang Menarik Perhatian
Banyuwangi tidak hanya dikenal sebagai kota di ujung timur Pulau Jawa dengan pemandangan alam yang indah, tetapi juga sebagai salah satu pusat kuliner yang menawarkan berbagai hidangan khas. Salah satu makanan yang sangat diminati adalah Sego Tempong. Tidak hanya sekadar nasi dengan lauk sederhana, Sego Tempong menjadi simbol kearifan lokal yang sederhana, segar, dan penuh karakter.
Popularitas Sego Tempong semakin meningkat berkat ulasan dari para food vlogger Indonesia. Salah satunya adalah Ria SW, yang dalam salah satu video perjalanannya di Banyuwangi mencari Sego Tempong di beberapa warung legendaris. Dalam perjalanannya, ia menemukan tiga warung yang memberikan pengalaman paling berkesan.
1. Sego Tempong Mbok Nah
Warung pertama yang dikunjungi Ria adalah Sego Tempong Mbok Nah, yang dianggap sebagai pelopor sajian ini. Lokasinya berada di Jl. Kolonel Sugiono No.16, Kertosari, Kecamatan Banyuwangi. Warung ini buka setiap hari kecuali Jumat.
Pemiliknya, Rahnah, yang akrab dipanggil “Mbok Nah”, berasal dari Madura. Harga seporsinya cukup terjangkau, mulai dari Rp 19.000 hingga Rp 25.000. Keistimewaan dari Mbok Nah terletak pada sambal yang selalu diulek langsung, sehingga rasa pedasnya segar dan tidak pernah kehilangan karakter.
Lauk yang tersedia beragam, seperti ikan asin, ayam, tahu, dan tempe goreng. Semua lauk ini disajikan bersama lalapan segar dalam satu piring. Menurut Ria, kombinasi antara pedas sambal, gurih lauk, dan kesegaran lalapan menciptakan harmoni rasa yang sempurna. Warung ini sering menjadi favorit bagi warga lokal maupun wisatawan.
2. Sego Tempong Mbok Wah
Selanjutnya, Ria mengunjungi Sego Tempong Mbok Wah yang berlokasi di Jl. Gembrung No.220, Bakungan, Glagah. Harga menu di sini berkisar antara Rp 25.000 hingga Rp 50.000 per porsi. Ria memilih menu andalan yaitu cumi tinta hitam dengan harga sekitar Rp 30.000.
Meskipun tempatnya sederhana, suasana di warung ini hangat dan selalu ramai. Daya tarik utama adalah lauk cumi tinta hitam yang jarang ditemui di warung sejenis. Selain itu, sambal di Mbok Wah memiliki karakter khas dengan sentuhan tomat ranti yang memberi kesegaran berbeda.
Ria menyebut bahwa sambal di Mbok Wah memiliki “karakter pribadi” yang membuat orang ingin kembali. Porsi yang melimpah juga menjadikannya cocok bagi mereka yang lapar setelah menjelajahi Banyuwangi.
3. Sego Tempong Mbak Ida
Rekomendasi terakhir dari Ria adalah Sego Tempong Mbak Ida yang berada di kawasan Singotrunan, Lateng. Warung ini buka setiap hari kecuali Kamis, dengan harga seporsi berkisar antara Rp 13.000 hingga Rp 25.000.
Dari luar, tempatnya tampak sederhana, namun pengalaman yang ditawarkan sangat mendalam. Keunikan dari Sego Tempong Mbak Ida terletak pada sambalnya yang sangat pedas, bahkan lebih ekstrem dibandingkan warung lainnya. Ria menggambarkan pedasnya begitu tajam hingga bisa membuat keringat bercucuran hanya dalam beberapa suapan.
Bagi pecinta pedas, Sego Tempong Mbak Ida adalah destinasi wajib untuk merasakan sensasi “tamparan” Sego Tempong yang sesungguhnya. Meski sederhana, keramahan pemilik dan suasana homey menjadikan pengalaman makan di Mbak Ida terasa akrab sekaligus berkesan.
Kesimpulan
Dari ketiga warung yang direkomendasikan oleh Ria SW, terlihat jelas bahwa Sego Tempong bukan hanya soal sambal pedas, tetapi juga tentang cerita di baliknya. Mbok Nah dengan perpaduan rasa seimbang, Mbok Wah dengan lauk unik dan sambal berkarakter, serta Mbak Ida dengan tantangan pedas maksimal, semuanya memperkaya citra kuliner Banyuwangi.
Bagi para pecinta kuliner, Sego Tempong bukan sekadar makanan, melainkan pengalaman yang meninggalkan kesan. Jadi, jika suatu saat kamu berkunjung ke Banyuwangi, jangan lupa untuk menyempatkan diri mencoba salah satu, atau bahkan semua, warung sego tempong ini ya.




 
									 
					


