Perbedaan Drum Akustik dan Elektrik yang Penting untuk Diketahui
Drum merupakan salah satu alat musik penting yang menjadi tulang punggung ritme dalam berbagai genre musik. Untuk kamu yang tertarik belajar atau ingin memiliki drum sendiri, memilih antara drum akustik dan elektrik sering kali menjadi dilema. Meskipun keduanya sama-sama disebut sebagai drum, perbedaan mendasar terletak pada cara kerjanya dan pengalaman saat memainkannya.
Berikut adalah beberapa hal yang perlu kamu ketahui sebelum memutuskan membeli drum:
1. Suara dan Pengalaman Bermain yang Berbeda
Drum akustik menghasilkan suara melalui benturan stik dengan permukaan drum yang terbuat dari kulit sintetis atau alami. Getaran dari pukulan tersebut kemudian diperkuat oleh ruang di dalam bodi drum, sehingga menghasilkan suara yang mentah, alami, dan memiliki karakter unik setiap kali dipukul. Sensasi bermain drum akustik jauh lebih hidup karena kamu bisa merasakan getaran dari setiap bagian drum yang kamu mainkan.
Sementara itu, drum elektrik bekerja dengan menggunakan sensor yang mendeteksi pukulan dan memutar suara digital yang sudah direkam sebelumnya. Meskipun bisa meniru berbagai jenis suara drum, nuansa dan responsnya cenderung terasa datar. Permukaan pad-nya juga tidak memiliki pantulan atau getaran alami seperti drum akustik. Bagi pemain pemula, hal ini mungkin tidak menjadi masalah besar, tetapi bagi yang sudah terbiasa bermain drum akustik, sensasi ini bisa terasa kurang memuaskan.
2. Volume dan Kenyamanan Saat Latihan
Salah satu tantangan utama dalam bermain drum akustik adalah volumenya yang cukup keras. Bunyi pukulan drum bisa sangat nyaring hingga terdengar dari luar ruangan. Jika kamu tinggal di lingkungan padat penduduk atau rumah dengan dinding tipis tanpa peredam suara, latihan drum bisa menjadi gangguan bagi orang sekitar. Solusinya adalah membuat ruang kedap suara atau studio kecil, yang tentu membutuhkan biaya tambahan dan ruang ekstra.
Sebaliknya, drum elektrik menjadi pilihan ideal bagi kamu yang ingin berlatih di rumah. Volume drum elektrik bisa diatur sesuai kebutuhan, dan kamu bisa menggunakan headphone agar tidak mengganggu siapa pun. Keunggulan ini sangat membantu jika kamu sering latihan di malam hari atau tinggal di apartemen. Dengan kontrol suara yang lebih baik, kamu bisa fokus pada latihan tanpa khawatir dimarahi tetangga atau keluarga.
3. Pertimbangan Pindah-Pindah, Perawatan, dan Biaya
Drum akustik memiliki ukuran yang cukup besar dan komponen yang banyak, seperti tom, snare, bass drum, simbal, serta dudukan dan pengaturannya yang cukup repot. Untuk dibawa-bawa, drum akustik membutuhkan tenaga dan tempat yang cukup luas. Selain itu, perawatannya juga tidak mudah, seperti penyetelan ulang suara, penggantian kulit drum, hingga membersihkan bagian logam agar tetap dalam kondisi prima.
Di sisi lain, drum elektrik jauh lebih praktis. Rangkaian drum elektrik terbilang ringkas, mudah dibongkar pasang, dan hemat tempat. Cocok untuk kamu yang sering pindah-pindah tempat latihan atau tampil di lokasi berbeda. Dari segi perawatan, drum elektrik juga lebih sederhana karena semuanya bisa diatur melalui panel digital. Namun, harga drum elektrik berkualitas bisa cukup mahal, terlebih jika kamu menginginkan fitur lengkap. Selain itu, kamu juga perlu membeli headphone atau amplifier tambahan yang sesuai.
Kesimpulan
Memilih antara drum akustik dan elektrik bukanlah soal mana yang lebih bagus, tetapi mana yang lebih cocok dengan kebutuhanmu. Jika kamu menyukai suara mentah yang dinamis dan ingin merasakan sensasi bermain drum yang “asli”, drum akustik bisa menjadi pilihan utama. Namun, jika kamu membutuhkan drum yang lebih praktis, tenang, dan bisa digunakan kapan saja tanpa mengganggu orang sekitar, drum elektrik mungkin lebih tepat. Jangan hanya tergoda oleh bentuk atau harga, pertimbangkan juga tempat latihan, jadwal penggunaan, hingga kenyamananmu sendiri saat memainkan drum. Dengan begitu, keputusanmu dalam membeli drum akan semakin mantap dan sesuai kebutuhan.