InfoMalangRaya.com – Lebih dari 300 artis, dokter, seniman dan akademisi menandatangani surat terbuka yang mendesak Perdana Menteri Keir Starmer untuk mengakhiri keterlibatan Inggris dalam genosida ‘Israel’ di Gaza.
Para publik figur itu juga menuntut perdana menteri untuk menghentikan penjualan senjata Inggris ke ‘Israel’, mendesak akses kemanusiaan penuh ke Gaza tanpa intervensi militer, memediasi gencatan senjata dan mengakhiri kelaparan yang disebabkan zionis.
“Kami mendesak anda mengambil langkah segera untuk mengakhiri keterlibatan Inggris dalam kengerian di Gaza,” bunyi surat tersebut.
“Kekerasan yang dipicu oleh kelambanan Inggris – pengiriman sukunan cadang dari pabrik-pabrik Inggris ke Israel, dapat menghancurkan keluarga dalam hitungan detik. Setiap pengiriman senjata membuat negara kita secara langsung terlibat dalam kematian mereka,” imbuh surat itu.
Sejumlah publik figur menandatangi surat seperti aktor Benedict Cumberbatch, penyanyi Dua Lipa, aktor Brian Cox, Toby Jones, Andrea Riseborough, penyiar Gary Lineker, sutradara film Danny Boyle, dan penyintas Holocaust Stephen Kapos.
“Lebih dari 15.000 anak telah terbunuh – termasuk sedikitnya 4.000 anak di bawah usia empat tahun. Kamar tidur tempat anak-anak dulu tidur, dapur tempat keluarga berbagi makanan, sekolah tempat mereka belajar – semuanya hancur menjadi puing-puing sementara Inggris hanya berdiam diri,” lanjut bunyi surat terbuka tersebut.
“Sejarah ditulis dalam momen-momen kejelasan moral. Ini salah satunya. Dunia sedang menyaksikan dan sejarah tidak akan melupakannya. Anak-anak Gaza tidak bisa menunggu semenit pun. Perdana Menteri, apa yang akan Anda pilih? Keterlibatan dalam kejahatan perang, atau keberanian untuk bertindak?”
Sejak dimulainya serangan Israel di Gaza, lebih dari 54.000 orang telah terbunuh, sebagian besar dari mereka adalah anak-anak dan wanita, dan lebih dari 123.300 orang terluka.
Pada Rabu (28/05/2025), Kantor Media Pemerintah Gaza mengatakan lebih dari 18.000 anak diperkirakan telah syahid selama 19 bulan serangan ‘Israel’, termasuk 16.854 kematian yang dikonfirmasi. Di antara anak-anak yang terbunuh, 916 berusia di bawah satu tahun; 4.365 berusia satu hingga lima tahun; 6.101 berusia antara enam dan 12 tahun; dan 5.124 berusia 13 hingga 17 tahun.*