InfoMalangRaya.com—Sebanyak 33 truk bantuan memasuki Gaza, pada hari Ahad (29/102023), konvoi terbesar sejak pekan lalu ke wilayah Palestina di bawah serangan Zionis. Badan kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), OCHA menyebutkan, truk-truk membawa air, makanan, dan pasokan medis ke Gaza, melewati perbatasan Rafah dan Mesir.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal InfoMalangRaya (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
“Ini adalah pengiriman bantuan kemanusiaan terbesar sejak 21 Oktober, dengan pengiriman terbatas yang terus berlanjut,” kata OCHA dalam laporan terkini mengenai situasi di Gaza hari ini.
Sejauh ini, kata badan tersebut, total 117 truk telah memasuki Gaza melalui penyeberangan tersebut sejak pengiriman terbatas terus dilakukan ke wilayah Palestina yang dihuni oleh 2,4 juta orang, yang menghadapi pengepungan total dan pemboman Israel yang tiada henti.
Sebelum pengepungan Zionis, sekitar 500 truk yang membawa bantuan dan barang-barang lainnya memasuki Gaza setiap hari. Ketua PBB Antonio Guterres juga menyuarakan keprihatinan bahwa Israel meningkatkan operasi militer di Gaza dan memperingatkan bahwa dunia sedang menyaksikan bencana kemanusiaan.
Seorang pejabat pemerintah Amerika Serikat (AS) yang menolak disebutkan namanya, kemarin mengatakan bahwa Israel berkomitmen mengizinkan 100 truk bantuan memasuki Gaza setiap hari, angka yang diklaim PBB untuk memenuhi kebutuhan paling mendasar.
OCHA menyambut baik pengiriman bantuan terbaru ini namun menekankan bahwa bantuan dalam jumlah yang lebih besar diperlukan secara berkelanjutan untuk mencegah memburuknya situasi kemanusiaan yang mengerikan.
“Aliran bahan bakar sangat penting untuk mengoperasikan peralatan medis dan fasilitas air dan sanitasi,” katanya.
Dari 117 truk yang diizinkan masuk sejauh ini, kata mereka, total 70 kendaraan membawa perbekalan kesehatan, sementara 60 lainnya membawa makanan. Ia menjelaskan, hanya 13 truk yang mengangkut pasokan air dan perlengkapan sanitasi, kutip AFP.
Masuk Gudang PPP
Sementara itu, ribuan warga Gaza terpaksa masuk ke gudang Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mengambil barang-barang penting pada hari tersebut. Menurut Badan Pengungsi Palestina PBB (UNRWA), hal ini menunjukkan bahwa rakyat Palestina telah mencapai ‘tingkat tekanan tertinggi’.
Salah satu gudang yang terletak di Deir al-Balah di Gaza tengah, merupakan tempat UNRWA menyimpan perbekalan yang dikirim oleh konvoi kemanusiaan yang menyeberang ke Gaza dari Mesir.
Rekaman dari Khan Younis di Gaza selatan menunjukkan sekelompok pria membawa kotak dan tas besar keluar dari gudang, mengangkatnya ke bahu atau memuatnya ke sepeda. UNRWA mengatakan, ini merupakan tanda mengkhawatirkan bahwa ketertiban umum mulai terganggu setelah tiga minggu perang dan pengepungan ketat di Gaza.
Menurut direktur komunikasi UNRWA, Juliette Touma, pemandangan di gudang dan pusat distribusi menunjukkan keputusasaan masyarakat. Ia mengatakan masyarakat Gaza telah mencapai titik kehancuran, kekecewaan dan keputusasaan yang sangat tinggi.
Pasokan bantuan ke Gaza telah terputus sejak Israel mulai membom wilayah padat penduduk Palestina.
Touma mengatakan UNRWA harus mengurangi skala operasi kemanusiaannya di daerah padat penduduk karena tidak dapat mendistribusikan bahan bakar ke beberapa fasilitas medis.*