InfoMalangRaya – Ada pesan mengejutkan bagi tim Cabor Pencak Silat Kota Malang setelah upacara penyerahan medali Porprov VIII Jatim di Jombang, Jumat (25/8/2023). Lantaran pihak Pengprov IPSI Jatim selaku panitia pelaksana menyerukan, “Sampai berjumpa lagi di Porprov IX Jatim di Malang.”
Ketua IPSI Kota Malang, Parso Adianto saat dikonfirmasi InfoMalangRaya menyatakan jika pihaknya sudah mendengar selentingan jika Kota Malang atau Malang Raya (Kota Malang, Kabupaten Malang dan Kota Batu) ditunjuk Koni Jatim dan Gubernur Jatim, sebagai penyelenggara Porprov IX.
“Kami sebagai cabor yang menginduk pada Koni Kota Malang, pada prinsipnya siap perintah. Jika Koni Kota Malang siap, kami pun siap,” ujarnya.
Sementara itu, pihak Koni Kota Malang melalui Binpres, Danny Agung belum bisa memberikan keterangan resmi. “Sabar dulu. Ini Ketua Umum kita, masih menghadap Bupati Malang. Beliau akan mengundang tim Cabor Silat. Para atlet bisa istirahat dulu,” ujarnya.
Namun pihaknya menyatakan sangat bangga dengan perolehan medali 3 perunggu tim Cabor Pencak Silat. Pasalnya, hasil itu sangat positif.
Berdasarkan catatan InfoMalangRaya, pada Porprov VII di Lumajang, pencak silat memperoleh 2 medali perunggu. Dari nomor tanding kelas B atas nama Fajar Farid dan Ganda Putri Dina Surfiah dan Nafi.
Pada Porprov VIII, pencak silat Kota Malang pasang target 1 emas, 1 perak, 1 perunggu. Dari kategori tanding, ganda putra dan putri
Diluar dugaan pada Porprov VIII, perolehan medali dari kategori tanding Putri kelas D atas nama Nurani Safira, Jurus Tunggal Putri atas nama Cut Anora Suta Anjani serta Ganda Putri Dina Surfiah dan Nafi.
Ganda Putra atas nama Rahman Maulana dan Ahmad Ramadhani yang diunggulkan masuk zona medali, harus berjuang keras berhadapan dengan tim unggulan Pamekasan.
Pada saat pertandingan sempat terjadi kecelakaan yang merupakan kesalahan aparat pertandingan bagian timer. Pasalnya, saat anauncer telah membacakan hitungan 3 2 1 dan gong dipukul sebagai tanda mulai bergerak, diluar dugaan petugas timer lupa memencet tombol waktu.
Akibatnya Rahman dan Dani, bergerak hingga selesai ragam 1, tanpa dihitung waktunya. Hingga di tengah jalan, Ketua Pertandingan menghentikan. Diputuskan Rahman dan Dani harus mengulang lagi dari awal.
Dari pengamatan InfoMalangRaya, kejadian ini, jelas membuat drop mental kedua atlet. Namun, Rahman dan Dani tampil memukau. Bahkan memperoleh nilai sama dengan atlet Pamekasan. Hingga keputusan pemenang dihitung berdasarkan standar deviasi kesalahan terendah.
Ketua Pertandingan mengumumkan hasil penghitungan standar deviasi atlet Pamekasan lebih rendah. Hanya beda 0,5 dengan Rahman dan Dani. Maka yang lolos ke semi final adalah tim Pamekasan.
Meski demikian tim Kota Malang tetap legowo. Tidak melakukan protes dan menerima hasil dengan lapang dada.
“Gak apa-apa Pak. Mungkin ini yang terbaik bagi kami. Kami jadi lebih semangat untuk latihan lagi. Kapan latihan lagi Pak?,” ujar Dani sambil bertanya ke salah satu pelatihnya.
Sementara itu, Cut Anora, siswa SMAN 1 Kota Malang, membuat kejutan dengan menundukkan lawan di dua babak penyisihan. Bahkan harus berhadapan dengan unggulan dari Banyuwangi juara Popda Jatim. Saat semifinal pun, harus berhadapan dengan juara Porprov VII dari Bangkalan, yang difavoritkan.
Hasilnya kembali diluar dugaan. Cut Anora mampu unggul 5 poin dari atlet Bangkalan. Karuan saja, hasil ini membuat para pelatih menangis gembira.
Sebelumnya pada partai Ganda Putri, Dina dan Nafi harus berjuang keras mempertahankan perolehan medali perunggu. Lantaran ganda unggulan dari Kota Malang sebulan sebelum pertandingan, salah satu pasangannya, jatuh sakit. Maka Dina dan Nafi dipanggil lagi dan persiapan latihan hanya sebulan.
Sementara itu dari kategori tanding, 4 atlet putra, dan atlet beregu serta tunggal putra, dari pengamatan InfoMalangRaya, kalah bukan dari teknik dan fisik. Namun, kalah dari sisi mental. Kepercayaan diri mereka drop di tengah pertandingan. Sehingga kemampuannya tidak bisa maksimal.
Lain halnya dengan Nurani Safira yang turun di kelas D putri 60-65. Mampu menundukkan dua lawan di babak penyisihan. Bahkan menyisihkan atlet unggulan tuan rumah Jombang. Saat semi final berhadapan dengan lawan bebuyutannya dari Ponorogo saat di Kejurprov IPSI Jatim di Blitar.
Tak ayal, babak semifinal ini menjadi partai berdarah. Karena Nurani sempat emosi dan memukul hidung atlet Ponorogo hingga mengucurkan darah. Masih ditambah lagi tendangan Nurani yang terlalu tinggi dan mengenai kepala lawan hingga terjatuh. Akibatnya, poin Nurani harus dikurangi dua kali, karena melakukan pelanggaran.
Meski demikian, perolehan medali 3 perunggu adalah hasil positif. Lantaran meningkat dari Porprov VII yang memperoleh 2 perunggu dari nomor ganda putri dan tanding kelas B putra. (yan)
The post 4 Srikandi 3 Kasta, Kota Malang Diumumkan Tuan Rumah Porprov IX appeared first on infomalangraya.com.