400 Pengikutnya Mati Kelaparan untuk Bertemu Yesus Pastor di Kenya Mulai Disidang

InfoMalangRaya.com– Pemimpin sekte hari kiamat didakwa terorisme atas kematian lebih dari 400 pengikutnya yang dibiarkan mati kelaparan dengan tujuan “bertemu Yesus”.
Pastor Nthenge Mackenzie dihadirkan fi pengadilan di kota Mombasa bersama 94 terdakwa lainnya.
Awak media disuruh keluar tidak lama setelah hakim membuka persidangan guna menghadirkan seorang saksi yang dilindungi, lansir AFP Senin (8/7/2024).
Mackenzie, yang ditangkap bulan April tahun lalu, menghasut para pengikutnya untuk mati kelaparan demi “bertemu Yesus”.
Dia dan semua terdakwa lainnya menyatakan diri tidak bersalah dalam persidangan pembacaan dakwaan terorisme bulan Januari.
Mereka juga menghadapi dakwaan terpisah berupa pembunuhan, pembunuhan tidak disengaja, penculikan, penyiksaan terhadap anak dan perbuatan kejam.
Sejauh ini jasad lebih dari 440 orang telah ditemukan di hutan belantara terpencil di pedalaman kota pesisir Malindi, dalam kasus yang dijuluki sebagai “pembantaian hutan Shakahola.”
Hasil autopsi menunjukkan kelaparan sebagai penyebab utama kematian mereka, tetapi sebagian korban – termasuk anak-anak – menunjukkan tanda-tanda dijerat lehernya, dipukuli atau mati kehabisan napas.
Dokumen pengadilan sebelumnya juga menyebutkan bahwa organ tubuh sebagai korban diambil.
Mackenzie, seorang bekas sopir taksi, menyerahkan diri pada 14 April tahun lalu setelah polisi mendapat bocoran informasi bergerak memasuki hutan Shakahola, di mana ditemukan kuburan massal.
Pada bulan Maret, pihak berwenang mulai menyerahkan beberapa jasad korban kepada kerabatnya, setelah berbulan-bulan bekerja keras untuk mengidentifikasi mayat dengan menggunakan DNA.
Pertanyaan muncul bagaimana Mackenzie, seorang pendeta gadungan dengan sejarah ekstremisme, berhasil menghindari aparat hukum meskipun sosoknya terkenal dan sebelumnya juga pernah bermasalah dengan hukum.
Kenya National Commission on Human Rights – organisasi yang disokong negara – pada bulan Maret mengkritik aparat keamanan di Malindi karena dinilai telah melakukan kelalaian besar dan mengabaikan tugas.
Menteri Dalam Negeri Kithure Kindiki, tahun lalu menuduh pihak kepolisian Kenya lalai dalam menyelidiki laporan awal terkait kasus kelaparan pengikut Mackenzie.
Presiden Kenya William Ruto berjanji akan melakukan pembersihan terhadap gerakan-gerakan keagamaan yang bermunculan di dalam negeri guna mencegah kasus serupa terjadi lagi.
Kenya merupakan negara berpenduduk mayoritas Kristen. Di sana banyak bermunculan orang yang mengaku sebagai “utusan Tuhan” dan dapat membawa pengikutnya untuk dekat atau bahkan bertemu dengan Yesus. Tidak jarang sekte-sekte Kristen itu merupakan kedok dari tindakan kriminal sesungguhnya.* 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *