Di Pondok Pesantren/Dayah anak-anak latihan disiplin dan bangun Subuh, hal sangat penting bagi generasi muda Islam saat ini
oleh: Dr. Teuku Zulkhairi
InfoMalangRaya.com | MARAKNYA berbagai kasus sosial yang mencemaskan para orang tua selama 10 tahun terakhir ini telah menjadikan saya memastikan bahwa pendidikan terbaik saat ini adalah pondok pesantren. Terlepas masih ada pondok pesantren yang punya kasus-kasus kurang baik akhir-akhir ini.
Alasan Pertama
Karena kita harus menanamkan akidah dan akhlak yang kuat kepada mereka. Serta ilmu syari’ah agar mereka bisa beribadah secara betul.
Akidah yang kuat, akhlak yang terpuji dan pengetahuan yang memadai tentang ilmu syari’ah itu akan menjadi modal yang paling mereka butuhkan dalam hidup mereka ke depan, sebelum mereka menjadi pengusaha, dokter, politisi, petani, nelayan, pedagang atau profesi apapun lainnya.
Jadi kurang tepat kalau ada yang beralasan tidak bawa anak ke Pondok Pesantren/Dayah karena mau dididik anaknya jadi pengusaha, pedagang, dokter dan profesi lainnya agar bisa punya uang untuk bantu perjuangan Islam, sedekah ke ulama, masjid, pesantren dan sebagainya.
Belajar di Pondok Pesantren/Dayah adalah kebutuhan asasi, mendasar bagi seorang anak muslim.Karena apa yang diajarkan di Pondok Pesantren/Dayah adalah dasar-dasar kebutuhannya sebagai muslim sebelum dia menjadi seseorang dalam profesi apapun, sebelum ia menjadi politisi, pedagang, pengusaha dan sebagainya.
Kalau kemudian dia jadi pengusaha, politisi, pegawai, advokat dan sebagainya, maka harapannya profesi-profesi itu bisa mengantarkannya kepada sukses di dunia hingga akhirat. Bukan hanya sukses dunia saja ya.
Itu sebenarnya tujuan utama belajar di Pondok Pesantren/Dayah. Kalau ada yang kemudian menjadi ulama maka itu adalah bonus, suatu bonus yang juga sebagai sebuah tuntutan dan harapan.
Maksudnya, belajar di Pondok Pesantren/Dayah itu dibutuhkan oleh setiap anak muslim. Jadi ulama memang tidak mungkin bisa semua, tergantung takdir Allah, do’a orang tua dan guru-guru-nya.
Alasan Kedua
Kita semua belum tentu sanggup 24 jam mendidik mereka. Di rumah kita punya keterbatasan waktu untuk mendidik di tengah berbagai kesibukan.
Jadi membawa anak ke Pondok Pesantren/Dayah adalah pilihan terbaik.
Alasan Ketiga
Kita perlu menanamkan kedisiplinan kepada anak-anak kita. Dan di Pondok Pesantren/Dayah setiap santri akan diajarkan kedisiplinan tingkat sangat tinggi.
Ia akan diatur waktunya setiap menitnya menjadi berguna untuk dunia dan akhirat. Setiap menit di Pondok Pesantren/Dayah itu adalah waktu-waktu emas dalam kehidupan seorang santri.
Mereka diatur ketat waktu shalatnya, waktu istirahatnya, waktu belajarnya dan termasuk waktu untuk main-main atau olahraga. Kedisiplinan ini adalah modal penting lainnya dalam bagaimana seorang santri bisa sukses hidupnya di masa depan.
Tidak mungkin sukses seorang anak yang malas bangun tidur. Kata Ibu saya dulu yang walaupun dengan bahasa agak kasar: “Meunyo Aneuk meutuwah Hana susah bak ga jaga. Meunyo Aneuk paleh, bak ji eh han item jaga”. (Kalau anak baik/sholih maka nggak sulit dijaga. Kalau anak nggak baik, sulit bangun Subuh).
Maksudnya anak yang bakal gagal di masa depannya itu akan ditandai ketika ia malas bangun sebelum Subuh. Kalau bangun Subuh malas maka ia tentu akan Subuh kesiangan atau bahkan tidak shalat Subuh.
Kalau bangun kesiangan maka : “raseuki ka di kireuh le manok” kata Ibu saya dulu.
Jadi, latihan kedisiplinan di Pondok Pesantren/Dayah itu, seperti latihan bangun sebelum Subuh itu sangat perlu bagi seorang generasi muda Islam.
Anda jangan berharap itu bisa sukses sepenuhnya dilakukan di rumah kita masing-masing. Syukurlah jika Anda adalah ayah yang sering jama’ah ke masjid dan mau membangunkan anak anda untuk sama-sama pergi shalat Subuh ke masjid.
Tapi yang umumnya terjadi tidak begitu. Seorang ayah sekalipun akan sulit sukses mengerjakan pekerjaan ini. Buktinya ya lihat saja sendiri beberapa banyak yang mau melakukan pekerjaan penting tersebut dalam mendidik kedisiplinan ini, bangun sebelum Subuh.
Di Pondok Pesantren/Dayah anak kita akan dididik untuk bangun sebelum Subuh dan hal itu diharapkan akan menjadi kebiasaan di masa depan mereka.
Alasan Keempat
Kita perlu arahkan anak-anak kita untuk mencintai ilmu. Imam Syafi’i mengatakan: “Siapa yang ingin bahagia di dunia, maka dengan ilmu. Siapa yang ingin bahagia di akhirat, maka dengan ilmu. Dan siapa yang ingin bahagia di dunia dan akhirat, maka (juga) dengan ilmu.”
Dengan belajar di Pondok Pesantren/Dayah, selain mereka akan berada dalam perjuangan menuntut ilmu sebagai suatu posisi yang sangat mulia dalam Islam, sangat mulai disisi Allah dan RasulNya, para santri/anak-anak kita juga akan memahami keagungan dan kekayaan warisan Turast peninggalan kejayaan Islam di masa lampau.
Jadi…
Selain Mereka akan lebih akrab dengan Al-Qur’an dan hadits, mereka juga akan mengenal dan memahami warisan Turast dalam sejarah Islam yang sangat bernilai.
Mereka akan memahami bagaimana para ulama terdahulu merawat tradisi ilmu dalam turast yang menjadi fondasi kejayaan umat Islam di masa silam.
Alasan Kelima
Mencegah anak-anak kita dari kecanduan Android dan serta menjauhkan mereka dari ancaman sabu-sabu dan obat terlarang lainnya. Banyak sekali anak-anak remaja Aceh hancur oleh dua racun ini; Hp dan sabu-sabu/Narkoba.
Lihat sendiri sekarang banyak anak-anak remaja yang jadi korban sabu-sabu. Bahkan yang sudah pada nyantri juga ada yang kena. Apalagi jika tidak nyantri.
Banyak juga anak-anak dan remaja di Aceh yang jadi korban sabu-sabu/Narkoba. Jadi anggota gank motor dan sebagainya.*
Penulis ayah dari enam anak, tinggal di Aceh
5 Alasan Mengapa Perlu Mengantar Anak ke Pondok Pesantren
