Ciri Fisik dan Perbedaan dengan Srigunting Hitam
Srigunting kelabu (Dicrurus leucophaeus) adalah salah satu dari 31 spesies burung srigunting yang tergolong dalam genus Dicrurus. Meskipun secara penampilan mirip dengan kerabat dekatnya, yaitu srigunting hitam (Dicrurus macrocercus), srigunting kelabu memiliki ciri khas yang membedakannya. Bulu srigunting kelabu lebih dominan berwarna abu-abu, sedangkan srigunting hitam memiliki bulu yang mengkilap berwarna hitam. Selain itu, bentuk tubuh srigunting kelabu lebih ramping, dengan bulu ekor yang lebih panjang dan tidak memiliki corak putih di bagian ekornya. Namun, bagian mata mereka memiliki warna agak merah seperti kerabat lainnya.
Dalam hal ukuran, srigunting kelabu memiliki panjang tubuh sekitar 25–30 cm, rentang sayap antara 30–34 cm, dan bobot berkisar antara 32–55 gram. Burung ini memiliki banyak fakta menarik yang layak diketahui, mulai dari habitat hingga kemampuan vokal uniknya.
Peta Persebaran, Habitat, dan Makanan Favorit
Srigunting kelabu tersebar luas di Asia, termasuk daerah Asia Barat, Asia Selatan, Asia Timur, dan Asia Tenggara. Wilayah perkembangbiakan mereka mencakup wilayah dari Afghanistan hingga Indonesia bagian barat. Luas area persebaran srigunting kelabu mencapai sekitar 21,2 juta km².
Mereka hidup di berbagai jenis habitat, seperti hutan hujan tropis, hutan sekunder, padang rumput, semak belukar, sabana, hingga kawasan pertanian manusia. Elevasi tempat tinggal mereka bisa mencapai 0–4.000 meter di atas permukaan laut.
Sebagai burung insektivora, srigunting kelabu memakan berbagai jenis serangga, baik yang terbang maupun yang membuat sarang di tanah atau pohon. Mereka aktif mencari makanan saat siang hari karena merupakan burung diurnal.
Kehidupan Sosial dan Perilaku Sosial
Srigunting kelabu dikenal sebagai spesies yang sangat fleksibel dalam kehidupan sosialnya. Mereka dapat ditemukan sendirian, bersama pasangan, atau membentuk kelompok kecil. Pada musim migrasi, mereka sering bertemu dengan individu lain dan mengeluarkan suara khas seperti “Dragh gip” atau “Gip-gip-dragh” untuk memanggil rekan mereka. Suara ini juga digunakan untuk berkomunikasi dengan spesies burung lain yang tinggal di sekitar habitat.
Kemampuan Vokal yang Menakjubkan
Selain suara khas untuk komunikasi, srigunting kelabu memiliki kemampuan vokal yang luar biasa. Mereka bisa meniru suara burung lain, terutama suara siulan dari cipoh kacat (Aegithina tiphia). Suara yang ditiru ini sangat mirip, sehingga burung lain mudah tertipu. Tujuan peniruan suara ini adalah untuk mencuri makanan dari burung lain. Dengan meniru suara peringatan predator, srigunting kelabu dapat memancing burung lain untuk pergi menjauh, sehingga mereka bisa mendapatkan makanan secara gratis.
Sistem Reproduksi
Meski informasi tentang sistem reproduksi srigunting kelabu masih terbatas, diperkirakan bahwa mereka bersifat monogami selama satu musim kawin. Musim kawin biasanya terjadi antara bulan Mei dan Juni. Betina akan menghasilkan 3–4 butir telur dalam satu musim, yang diletakkan di sarang berbentuk cangkir. Masa inkubasi berlangsung selama 14–16 hari. Setelah menetas, kedua induk bertanggung jawab untuk merawat dan memberi makan anak mereka. Anak srigunting kelabu bisa terbang pada usia sekitar 20–23 hari, namun tetap tinggal bersama induk selama beberapa minggu. Di alam liar, mereka dapat hidup hingga usia 3,2 tahun.
Status Konservasi
Berdasarkan data IUCN Red List, srigunting kelabu masuk dalam kategori “Least Concern” atau kekhawatiran rendah. Meski tren populasi belum sepenuhnya diketahui, jumlah mereka masih aman karena luasnya area persebaran. Ancaman utama bagi spesies ini adalah hilangnya habitat akibat ekspansi lahan manusia. Meski demikian, tidak ada upaya konservasi serius yang dilakukan terhadap srigunting kelabu, kecuali untuk populasi yang tinggal di kawasan konservasi alam.
Kemampuan adaptasi srigunting kelabu menunjukkan betapa uniknya evolusi alami. Dari ciri fisik hingga kemampuan vokal, mereka menunjukkan strategi cerdas dalam memperoleh makanan dan bertahan hidup. Apakah kamu melihat kemampuan vokal mereka sebagai tindakan cerdik atau licik?