Film Thriller dengan Akhir yang Pahit dan Menyedihkan
Tidak semua film thriller memberikan penutupan yang memuaskan. Beberapa justru menampilkan akhir yang sangat kelam, menggambarkan sisi paling gelap dari manusia dan dunia sekitarnya. Alih-alih memberikan keadilan atau penyelesaian yang menenangkan, film-film ini justru mengakhiri dengan tragedi, keputusasaan, atau ketidakadilan yang meninggalkan rasa tidak nyaman di benak penonton. Namun, justru karena keberaniannya dalam menolak happy ending itulah, film-film ini meninggalkan kesan mendalam dan mampu mengguncang pikiran penonton.
Berikut adalah lima film thriller dengan akhir yang sangat suram dan menyisakan rasa tak nyaman:
1. Speak No Evil (2022)
Film asal Denmark ini mengikuti kisah sepasang suami istri dan anaknya yang menerima undangan dari teman baru asal Belanda untuk berlibur di pedesaan. Awalnya terlihat seperti ajakan biasa, namun suasana perlahan berubah menjadi aneh dan penuh ketegangan. Sayangnya, alih-alih mengikuti naluri untuk pergi, mereka memilih bersikap sopan bahkan saat perilaku tuan rumah mulai tidak wajar.
Akhir film ini sangat mengejutkan dan menyakitkan. Alih-alih kabur saat ada kesempatan, mereka tetap tinggal dan akhirnya dibunuh secara brutal oleh pasangan Belanda tersebut di depan mata anaknya sendiri. Ending ini bukan hanya tragis, tapi juga menyampaikan kritik tajam tentang bahaya terlalu sopan dan takut menolak, yang bisa berujung fatal.
2. Arlington Road (1999)
Michael Faraday, seorang dosen sejarah sekaligus ahli terorisme, mulai curiga bahwa tetangga barunya menyembunyikan sesuatu yang besar. Ia merasa mereka merencanakan aksi teror domestik, tapi tak satu pun orang di sekitarnya yang percaya. Faraday pun memutuskan menyelidikinya sendiri, yakin bahwa ia bisa menghentikan aksi tersebut sebelum terlambat.
Namun, plot twist paling kelam muncul. Faraday justru dijebak menjadi kambing hitam dalam skenario teror yang mereka rancang. Setelah ledakan besar terjadi, publik dan media justru menyalahkan Faraday sebagai pelakunya padahal ia adalah korban. Ending-nya begitu suram dan getir karena sang protagonis kalah total, sementara pelaku sebenarnya lolos.
3. No Country for Old Men (2007)
Film ini mengikuti pengejaran antara seorang pembunuh berdarah dingin bernama Anton Chigurh dan para tokoh lain yang berusaha melawan kejahatan yang merajalela. Berbeda dengan kisah pahlawan klasik, film ini justru menyuguhkan akhir yang dingin. Tidak ada konfrontasi besar, tidak ada kemenangan moral, hanya kehancuran dan keputusasaan.
Anton Chigurh tidak hanya membunuh karakter utama tanpa adegan heroik, tetapi juga menghabisi nyawa istri korban hanya karena hasil lemparan koin. Ia bahkan lolos dari kecelakaan mobil tanpa luka berarti. Di akhir cerita, sang sheriff memilih pensiun dengan getir karena merasa sudah terlalu tua untuk menghadapi dunia yang terlalu kejam dan tak masuk akal.
4. Se7en (1995)
Dalam film ini, dua detektif, David Mills dan William Somerset, memburu seorang pembunuh berantai yang menggunakan tujuh dosa besar sebagai dasar pembunuhannya. Saat pelaku akhirnya menyerahkan diri, para penonton mengira bahwa penderitaan akan segera berakhir. Sayangnya, kenyataan justru lebih mengerikan dari dugaan siapa pun.
Sang pembunuh menyimpan satu rencana terakhir yakni membunuh istri Mills dan mengirimkan kepalanya dalam sebuah kotak sebagai bentuk “Envy” (Iri). Mills tak mampu menahan diri dan menembak pelaku hingga mati menjadikannya “Wrath” (Amarah), bagian terakhir dari rencana berdarah itu. Ending-nya menyisakan kehampaan dan rasa bersalah yang tak akan pernah hilang.
5. The Vanishing (1988)
Film thriller asal Belanda ini mengikuti seorang pria yang terobsesi mencari tahu nasib pacarnya yang hilang secara misterius. Ia menghabiskan bertahun-tahun mencoba mengungkap kebenaran, hingga akhirnya bertemu dengan penculiknya yang menawarkan jawaban dengan syarat ia harus mengalami apa yang dialami kekasihnya.
Tanpa pikir panjang, ia menerima tawaran tersebut. Beberapa waktu kemudian, ia terbangun dalam kegelapan karena ternyata ia dikubur hidup-hidup di dalam peti, dan perlahan menghadapi kematian seperti kekasihnya dulu. Tidak ada penyelamatan, tidak ada keadilan, karena hanya kegelapan, teror, dan kesadaran mengerikan akan nasib tragisnya sendiri.
Jika kamu penggemar thriller yang penuh ketegangan dengan akhir yang tidak biasa, kelima film ini wajib masuk daftar tontonmu. Kira-kira sanggupkah kamu menghadapi gelapnya kenyataan di balik ending yang tak memberi harapan ini?