6 Tradisi di Negeri Muslim selama Ramadhan

Bulan suci Ramadhan selalu dihiasi dengan tradisi unik. Inilah enam tradisi Ramadhan Negara Muslim
InfoMalangRaya.com | BULAN Ramadhan adalah bulan suci yang berakar pada iman, sejarah, dan budaya. Di seluruh dunia, umat Islam menandai periode tersebut dengan tradisi yang berbeda dan unik.

Meriam  
Diadopsi di banyak negara, meriam akan ditembakkan sebagai tanda berakhirnya puasa atau dimulainya waktu berbuka.  Tradisi seperti ini yang masih berlaku adalah Mesir, UEA, dan Lebanon.
Nafar, tradisi membangunkan sahur di Maroko
Nafar
Nafar Maroko bertugas membangunkan orang-orang saat sahur untuk mempersiapkan hari puasa. Mereka berkeliling lingkungan sambil membacakan doa pada waktu sahur.
Tradisi Haq al-Laila
Haq Al-Laila
Haq al-Laila adalah tradisi Ramadhan di Uni Emirar Arab (UEA) pada malam Sya’ban ke-15 (kalau Indonesia menyebutnya Nisfu Sya’ban), dimana anak-anak mengenakan pakaian tradisional dan membawa tas anyaman warna-warni sambil bernyanyi dan pergi dari rumah ke rumah untuk membeli permen dan kacang-kacangan.
Lentera
Mesir memiliki salah satu tradisi unik selama Ramadhan yang paling berwarna, karena jalanan, rumah, dan lingkungan sekitarnya diterangi fanus.
Fanus,  berarti lampu atau cahaya, secara luas saat ini dikenal dengan Fanus Ramadan atau Lentera Ramadhan yang penuh warna-warni selama bulan suci.
Tradisi lentera Ramadhan di Mesir
Musaharati

Dakwah Media BCA – Green

Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal InfoMalangRaya (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/

Musaharati adalah sebutan untuk orang berkeliling menabuh genderang di pemukiman warga untuk membangunkan agar sahur. Tradisi musaharati berawal dari Kekhalifahan Fatimiyah sembilan abad lalu.
Saat itu, musaharati diperlukan untuk membangunkan orang agar sahur saat Ramadan karena belum ada jam beralarm atau pengeras suara di masjid. Tradisi Ramadhan ini masihdapat ditemukan di Arab Saudi, Iraq, Turki, dan Suriah.
Mheibes
Mheibes adalah sebuah permainan berebut cincin yang jadi tradisi menyambut Ramadan di negara Iraq. Permainan ini terdiri dari dua kelompok dan tujuannya adalah untuk menyembunyikan sebuah cincin.
Permainan tradisional ini hanya muncul setelah berbuka puasa di bulan Ramadhan.*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *