Close Menu

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

    What's Hot

    Crystal Palace Resmi Dilarang Bermain di Liga Europa

    12 Juli 2025

    Rasakan Keunikan Kuliner NTT yang Jarang Diketahui Wisatawan

    12 Juli 2025

    Pembaruan Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Jumat (4/7) UBS dan GALERI 24

    12 Juli 2025
    Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
    Trending
    • Crystal Palace Resmi Dilarang Bermain di Liga Europa
    • Rasakan Keunikan Kuliner NTT yang Jarang Diketahui Wisatawan
    • Pembaruan Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Jumat (4/7) UBS dan GALERI 24
    • Chelsea vs Paris Saint-Germain; Antara Kebangkitan dan Kesempurnaan
    • Tanpa Terasa, 7 Kebiasaan Kecil Ini Bisa Sebabkan Kanker: Waspada!
    • Lima Weton Raja Uang: Primbon Jawa Bocorkan Pemilik Rezeki Berlimpah
    • 5 Kuliner Khas Jogja Selain Gudeg yang Memikat Lidah dengan Rasa Tradisional
    • Sertifikasi Halal Gratis untuk Warteg? BPJPH Siapkan Skema Khusus
    Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
    Info Malang RayaInfo Malang Raya
    • LIPUTAN KHUSUS
    • MALANG RAYA
      • KOTA MALANG
      • KABUPATEN MALANG
      • KOTA BATU
    • JAWA TIMUR
    • NASIONAL
    • OLAHRAGA
    • RAGAM
      • TEKNOLOGI
      • UNDANG-UNDANG
      • WISATA & KULINER
      • KOMUNITAS
      • IMR ENGLISH
    • OPINI
    • COVER HARIAN IMR
    • LOGIN
    Info Malang RayaInfo Malang Raya
    • LIPUTAN KHUSUS
    • MALANG RAYA
    • KOTA MALANG
    • KABUPATEN MALANG
    • KOTA BATU
    • JAWA TIMUR
    • NASIONAL
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
    • OPINI
    • RAGAM
    • KOMUNITAS
    • WISATA & KULINER
    • KAJIAN ISLAM
    • TEKNOLOGI
    • UNDANG-UNDANG
    • INFO PROPERTI & LOWONGAN KERJA
    • TIPS & TRIK
    • COVER HARIAN IMR
    • IMR TV
    • LOGIN
    Home»Lifestyle & Hiburan»7 Ciri Kepribadian yang Dimiliki Generasi Baby Boomer yang Tidak Suka Belanja Online, Menurut Psikolog
    Lifestyle & Hiburan

    7 Ciri Kepribadian yang Dimiliki Generasi Baby Boomer yang Tidak Suka Belanja Online, Menurut Psikolog

    By admin12 Juli 2025
    Facebook Twitter WhatsApp Telegram Email Copy Link
    AA1HTb1B

    Mengapa Banyak Orang Tua Tidak Suka Belanja Online

    Hampir semua orang memiliki sosok seperti ini dalam hidupnya, baik itu orang tua, bibi, atau tetangga, yang dengan tegas menolak membeli apa pun secara online. Bukan hanya bahan makanan atau sepatu, bahkan satu bola lampu yang sudah mereka cari sejak 1997 pun harus dibeli langsung di toko. Coba tawarkan bantuan, dan mereka mungkin akan menjawab dengan sopan (atau tegas), “Tidak, terima kasih, lebih suka lihat langsung.”

    Namun, penolakan ini bukan semata soal teknologi. Ini bukan hanya tentang usia atau akses melainkan tentang kepribadian. Bagi banyak baby boomer, pengalaman belanja fisik bukan sekadar efisiensi. Itu nyata. Itu interaksi. Itu kepercayaan.

    Seolah mereka menjalankan sistem operasi yang stabil, teruji waktu, dan tidak tertarik dengan pembaruan mendadak. Berikut tujuh ciri kepribadian inti yang sering muncul pada generasi baby boomer yang memilih tempat parkir daripada ikon keranjang belanja:

    Menghargai Kendali Lebih dari Kenyamanan

    Masalahnya sering kali bukan pada literasi digital, tapi pada kendali. Mereka ingin menyentuh kain, membaca label kemasan, memeriksa tanggal kedaluwarsa. Bagi mereka, foto produk dan estimasi pengiriman tidak cukup. Bayangkan mencoba memilih alpukat matang lewat pintu kaca yang terkunci, sementara orang lain membelanjakan untukmu. Bagi yang dibesarkan dengan standar kualitas yang tinggi, jarak seperti itu bukan efisiensi melainkan kehilangan kontrol.

    Mereka juga menghargai kepastian waktu. Saat masuk ke toko, mereka tahu kapan akan mendapatkan barangnya. Kalau tidak ada, bisa langsung bertanya pada staf. Kejelasan itu lebih penting daripada pengiriman gratis.

    Menjadikan Tugas Dunia Nyata Sebagai Rutinitas yang Bermakna

    Bagi banyak baby boomer, pergi ke toko bukan sekadar menyelesaikan urusan tapi bagian dari ritme harian. Mengobrol dengan kasir di apotek atau berdiskusi tentang pupuk di toko perkakas memberi rasa keterhubungan. Seperti membuka kotak surat meski tahu isinya kosong—ada kenyamanan dalam ritual tersebut. Belanja online memang cepat, tapi menghapus tekstur dari tugas-tugas kecil itu.

    Ketika kehidupan sehari-hari terasa makin terputus, aktivitas fisik seperti ini menjadi jangkar. Koneksi mikro dengan orang-orang sekitar membantu menjaga rasa keterikatan dengan dunia yang nyata, lokal, dan personal.

    Memercayai Hubungan yang Terbangun, Bukan Ulasan Digital

    Bintang lima di toko online? Bagi banyak boomer, itu masih terasa samar. Mereka lebih percaya toko yang telah mereka kunjungi selama 15 tahun, merek yang dipakai orang tuanya, atau petugas toko yang mengingat nama mereka. Kalimat, “Ini satu-satunya pemanggang roti yang saya pakai sejak 1983,” bisa berarti lebih dari seribu ulasan daring.

    Sifat ini sering disalahpahami sebagai keras kepala. Padahal, ini adalah bentuk kesetiaan terhadap keandalan yang sudah terbukti. Di saat generasi muda mengandalkan data dan konsensus publik, boomer tetap berpegang pada pengalaman pribadi dan hubungan manusia.

    Mengandalkan Indra untuk Membuat Keputusan

    Generasi ini terbiasa mengambil keputusan dengan kelima indranya. Mereka ingin merasakan tekstur denim, mencium wangi lilin, mendengar bunyi klik alat rumah tangga. Tanpa umpan balik sensorik, mereka merasa seperti sedang menebak-nebak dan boomer tidak suka menebak dengan uang mereka.

    Mereka ingin menyentuh melon, merasakan berat blender, atau melihat langsung kualitas bahan. Bagi mereka, pembelian adalah pengalaman yang melibatkan banyak indra bukan sekadar klik di layar.

    Tumbuh di Era “Kalau Rusak, Ya Diperbaiki”

    Boomer dibesarkan dengan pola pikir memperbaiki, bukan mengganti. Mereka mencari barang yang bisa dicek, dinilai, dan dipahami secara langsung. Membeli barang online terasa seperti menyewa mobil bekas tanpa membuka kapnya. Tombol “konfirmasi pembelian” bukanlah kekuatan melainkan ketidakpastian.

    Belanja langsung memungkinkan mereka menilai kualitas: apakah ada komponen yang lemah, apakah konstruksinya kokoh, apakah garansinya masuk akal. Detail seperti itu jarang bisa didapat dari halaman produk online.

    Bersikap Skeptis pada Sistem yang Tidak Dipahami Secara Langsung

    Minta boomer pakai dompet digital? Jawabannya bisa saja, “Saya tidak suka menaruh informasi saya di sana.” Ini bukan sekadar ketakutan, tapi soal prinsip: jika tidak bisa dilihat atau disentuh, apakah itu sungguh nyata? Bagi mereka, belanja online seperti mengirim uang tunai ke orang asing dan berharap barang akan dikirim. Terlalu abstrak.

    Mereka telah menyaksikan penipuan dan pelanggaran data selama bertahun-tahun. Jadi, jika kamu tumbuh besar dengan uang tunai dan buku cek manual, mempercayakan keuangan pada layar digital bukanlah kemajuan melainkan risiko.

    Menemukan Kepuasan dalam Hal yang Fisik dan Nyata

    Pada dasarnya, penolakan belanja online bukan bentuk penolakan kemajuan melainkan soal preferensi. Mereka ingin memegang barangnya, membawa pulang dengan tangan sendiri, tahu pasti apa yang mereka beli dan dari siapa. Seperti menulis kartu ucapan alih-alih kirim pesan teks. Yang satu cepat, yang lain meninggalkan bekas—sidik jari, noda tinta, sesuatu yang manusiawi.

    Bagi banyak boomer, pengalaman fisik bersifat emosional. Suara struk dicetak, berat kantong belanja, senyum kasir. Semua itu bukan hanya bagian dari tugas, tapi bagian dari cerita hari itu. Dan tidak semua hal harus dioptimalkan. Beberapa hal cukup dipertahankan karena di sanalah letak kebahagiaannya.

    Jumlah Pembaca: 10

    belanja belanja online Budaya gaya hidup Masyarakat
    Share. Facebook Twitter WhatsApp Telegram Email Copy Link

    Berita Terkait

    Rasakan Keunikan Kuliner NTT yang Jarang Diketahui Wisatawan

    12 Juli 2025

    Pembaruan Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Jumat (4/7) UBS dan GALERI 24

    12 Juli 2025

    Tanpa Terasa, 7 Kebiasaan Kecil Ini Bisa Sebabkan Kanker: Waspada!

    12 Juli 2025
    Leave A Reply Cancel Reply

    banner 300250
    banner 300250
    banner 250250
    Search
    BERITA POPULER

    Bupati Malang Hadiri Kanjuruhan Street Race Edisi 13

    30 Maret 20241

    Ironi Psywar: Arema FC yang Dulu Dilecehkan, Kini Justru Menendang PSS Sleman

    24 Mei 20252

    10 Aplikasi Musik Tanpa Iklan Terbaik, Diunduh Jutaan Pengguna!

    25 April 2024140

    Pantun Pj. Walikota Malang Bikin Suasana Meriah di Acara Malang Raya Shopping Adventure 2024

    1 April 20242
    Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
    • DISCLAIMER
    • INDEX BERITA
    • PEDOMAN MEDIA SIBER
    • REDAKSI
    © 2016 Infomalangraya. Designed by Mohenk.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.