Kecelakaan Maut di Lereng Gunung Bromo, Delapan Karyawan RSBS Jember Tewas
Kabar duka datang dari kawasan lereng Gunung Bromo, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Pada sore hari Minggu 14 September 2025, delapan (8) karyawan Rumah Sakit Bina Sehat (RSBS) Jember dilaporkan meninggal dunia dalam kecelakaan yang terjadi saat mereka sedang berlibur.
Direktur RSBS, Faida, mengonfirmasi bahwa para korban adalah karyawan yang sedang merayakan kelulusan S1 mereka. Mereka baru saja turun dari Gunung Bromo dan berencana untuk beristirahat bersama keluarga.
Beberapa penumpang yang mengalami luka-luka telah dibawa ke beberapa fasilitas kesehatan seperti Rumah Sakit dr Mohamad Saleh di Kota Probolinggo serta RS Arrozi Probolinggo. Beberapa di antara mereka dalam kondisi kritis, sehingga pihak rumah sakit segera mengerahkan 18 ambulans dengan pengawalan untuk membantu proses evakuasi.
Faida menyampaikan bahwa jenazah para korban sudah tiba di Rumah Sakit Umum Daerah M. Saleh Kota Probolinggo. Proses identifikasi sedang berlangsung, dan hingga saat ini enam nama korban telah teridentifikasi, antara lain:
- Hesti Purba Wredhamaya (39), ahli gizi di RSBS, dari Desa Pancakarya, Kecamatan Ajung.
- Arti Wibowati (34), perawat di RSBS, dari Desa Glundengan, Kecamatan Wuluhan.
- Hendra Pratama (37), karyawan RSBS dari Kelurahan Kepatihan, Kecamatan Kaliwates.
- Desi Eka Agustin (33), dari Kecamatan Jenggawah.
- Bela Puteri Kayila Nurjati (10), dari Desa Gebang, Kecamatan Patrang.
- Nasha Azkiya Naygara (14), dari Desa Baratan, Kecamatan Patrang.
- Wardatus Soleha (35), dari Desa Serut, Kecamatan Panti.
- Aiza Fahrani Agustin (7), dari Desa Serut, Kecamatan Panti.
Total ada tujuh korban yang ditemukan di lokasi kecelakaan, namun satu korban lainnya masih belum berhasil diidentifikasi. Selain itu, satu orang korban yang meninggal di rumah sakit identitasnya masih belum diketahui.
Jenazah dan para korban luka dari rombongan karyawan RSBS Jember dibawa menggunakan 23 ambulans ke Kabupaten Jember. Pemilik RSBS Jember, dr Faida, secara langsung memimpin proses pengambilan jenazah dan korban dari beberapa rumah sakit, termasuk RSUD Moh Saleh, RSU Ar-Rozy, dan RSUD Tongas di wilayah Probolinggo.
Dalam bus tersebut terdapat 52 penumpang yang merupakan karyawan dan keluarga mereka, di mana delapan orang telah meninggal, 17 mengalami luka berat, dan sisanya mengalami luka ringan. Dua orang dengan luka berat tidak dapat dipindahkan ke RSBS Jember karena kondisinya masih belum stabil, sehingga mereka tetap dirawat di RSUD Tongas dan RSUD Moh Saleh.
Faida menyampaikan rasa duka mendalam, terutama saat menjemput jenazah petugas kebersihan RSBS bernama Hendra yang meninggal bersama istri dan anaknya. Ia juga menegaskan bahwa kebanyakan pengunjung ke Bromo datang berpasangan dan ingin bersantai bersama keluarga, namun ternyata terjadi tragedi.
Detail Kecelakaan
Kecelakaan dimulai ketika Bus IND’S 88 dengan nomor polisi P-7221-UG, yang membawa rombongan keluarga dari karyawan RSBS Jember, dikemudikan oleh Al Bahri serta kernet Mergi. Bus ini mengangkut 52 penumpang dan bergerak dari barat ke timur.
Saat sampai di lokasi kejadian di Jalan Raya Bromo, Desa Boto, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo, di mana jalannya menurun dan berbelok ke kiri, bus mengalami kegagalan rem. Akibatnya, kendaraannya terus melaju ke kanan dan menabrak pembatas jalan di sisi kanan sebelum menabrak sepeda motor dengan nomor polisi N-2856-OE.
Dalam kecelakaan ini, delapan orang terluka dan meninggal, sementara yang lainnya mengalami luka berat dan ringan, dan mendapatkan perawatan di RSUD Dr Saleh, RSU Ar-Rozy, RSU Tongas, serta Puskesmas Sukapura, Lumbang, dan Wonomerto.