Jakarta (IMR) – Klik Indomaret Volleyball Tournament 2025 sukses digelar di Kota Malang dan Kota Probolinggo. Kompetisi bola voli antarpelajar tingkat SMA/SMK/MA sederajat ini berlangsung di GOR Ken Arok, Malang pada 24-31 Juli, dan di GOR Mastrip, Probolinggo pada 7-14 Agustus 2025
Di kategori putra, SMK Nasional Malang keluar sebagai juara di Malang Raya, sementara tim putri SMAN 1 Dampit juga berhasil meraih gelar juara.
Di Probolinggo, tim putra SMAN 2 Probolinggo dan tim putri SMAN 4 Probolinggo mempertahankan gelar mereka, membuktikan dominasi mereka di daerah tersebut.
Keempat tim juara ini melanjutkan perjalanan mereka ke turnamen mini yang digelar di GOR Indomaret, Wonoayu, Sidoarjo pada Sabtu (23/8/2025), bertemu dengan tim putra-putri dari Akademi Bola Voli Indomaret (ABVI).
Hasilnya, tim putra ABVI berhasil menjuarai turnamen mini ini, sementara SMK Nasional Malang dan SMAN 2 Kota Probolinggo merebut posisi kedua dan ketiga.
Di sektor putri, srikandi ABVI tampil perkasa dan keluar sebagai juara, mengalahkan SMAN 1 Dampit dan SMAN 4 Kota Probolinggo dalam pertandingan yang berlangsung ketat dan penuh semangat.
Turnamen ini bukan sekadar kompetisi, tetapi juga wujud komitmen Akademi Bola Voli Indomaret (ABVI) dalam mencari dan mengembangkan talenta-talenta muda voli di Jawa Timur.
Dimulai pada 2016 di Sidoarjo, Klik Indomaret Volleyball Tournament kini telah menjangkau berbagai kota di Jawa Timur seperti Lamongan, Magetan, Pasuruan, Malang, Mojokerto, hingga Probolinggo.
Manajer ABVI, Sutono menegaskan bahwa meskipun banyak tantangan yang dihadapi sepanjang perjalanan turnamen ini, mereka tetap berkomitmen dalam mencari dan membina talenta baru.
“Indomaret sangat fokus pada pembinaan. Jadi kami selalu semangat dan tetap konsisten mencari bibit-bibit potensial di daerah-daerah,” kata Sutono.
Sutono menegaskan bahwa ABVI berupaya memberikan peluang terbaik bagi para peserta untuk bergabung dengan akademi. “Dari turnamen ini, banyak pemain yang kami tarik ke akademi. Jika perkembangan mereka positif, barulah mereka berpeluang masuk ke tim profesional,” tambahnya.
Sutono memberikan contoh konkret melalui Iqbal, salah satu pemain yang diambil dari kejuaraan di Probolinggo tahun lalu. “Iqbal saat itu masih di SMKN 2 Probolinggo. Setelah melihat potensinya, kami tarik ke akademi. Satu tahun kemudian, dia sudah siap untuk naik ke level profesional,” tuturnya. (faw/but)