Close Menu

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

    What's Hot
    629.webp - Info Malang Raya

    Puluhan Kepala Desa di Gresik Curhat Soal Kamtibmas pada Kapolres

    10 Oktober 2025
    P 20150727 110951011 - Info Malang Raya

    Halim: Pilih Pemimpin Berpengalaman – MalangVoice

    10 Oktober 2025
    Indonesia Sharia Economic Festival - Info Malang Raya

    Usulan Prioritas Bagi Haji Muda Perlu Data dan Pertimbangan Demografis

    10 Oktober 2025
    Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
    Trending
    • Puluhan Kepala Desa di Gresik Curhat Soal Kamtibmas pada Kapolres
    • Halim: Pilih Pemimpin Berpengalaman – MalangVoice
    • Usulan Prioritas Bagi Haji Muda Perlu Data dan Pertimbangan Demografis
    • Kim Sang-sik Tenangkan Skuat Vietnam Usai Malaysia Bantai Laos
    • Lewat Kegiatan Tematik, Program Rp50 Juta per RT Siap Bergulir 2026
    • Kejari Tanjung Perak Surabaya Geledah Kantor Pelindo 3, Usut Dugaan Korupsi Kolam Pelabuhan Rp196 Miliar
    • Laporan Power of Play dari ESA memberikan gambaran mengenai para gamer dunia
    • Kualifikasi Piala Asia 2027: Malaysia, Thailand, Vietnam Menang
    Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
    Info Malang RayaInfo Malang Raya
    • LIPUTAN KHUSUS
    • MALANG RAYA
      • KOTA MALANG
      • KABUPATEN MALANG
      • KOTA BATU
    • JAWA TIMUR
    • NASIONAL
    • OLAHRAGA
    • RAGAM
      • TEKNOLOGI
      • UNDANG-UNDANG
      • WISATA & KULINER
      • KOMUNITAS
      • IMR ENGLISH
    • OPINI
    • COVER HARIAN IMR
    • LOGIN
    Info Malang RayaInfo Malang Raya
    • LIPUTAN KHUSUS
    • MALANG RAYA
    • KOTA MALANG
    • KABUPATEN MALANG
    • KOTA BATU
    • JAWA TIMUR
    • NASIONAL
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
    • OPINI
    • RAGAM
    • KOMUNITAS
    • WISATA & KULINER
    • KAJIAN ISLAM
    • TEKNOLOGI
    • UNDANG-UNDANG
    • INFO PROPERTI & LOWONGAN KERJA
    • TIPS & TRIK
    • COVER HARIAN IMR
    • IMR TV
    • LOGIN
    Beranda - MALANG RAYA - Ahli UB: Kota Malang Masih Tidak Ramah Pejalan Kaki, Tingkatkan Risiko Penyakit Kronis
    MALANG RAYA

    Ahli UB: Kota Malang Masih Tidak Ramah Pejalan Kaki, Tingkatkan Risiko Penyakit Kronis

    By admin19 September 2025
    Facebook Twitter WhatsApp Telegram Email Copy Link
    AA1KS2vg - Info Malang Raya

    Kondisi Tata Ruang Kota Malang yang Belum Ramah Pejalan Kaki

    Kota Malang, Jawa Timur, menghadapi tantangan dalam hal tata ruang yang belum sepenuhnya ramah bagi pejalan kaki. Hal ini tidak hanya berdampak pada kenyamanan masyarakat, tetapi juga berpotensi meningkatkan risiko penyakit kronis akibat kurangnya aktivitas fisik. Menurut Jenny Ernawati, yang akan diangkat sebagai Guru Besar Bidang Rancang Kota dari Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (UB), orientasi pembangunan kota yang terlalu fokus pada kendaraan bermotor membuat pejalan kaki semakin terpinggirkan.

    “Jika kita mencoba berjalan kaki di Malang, kita akan merasa seperti orang yang paling sengsara. Harusnya berjalan kaki itu sehat, tetapi rancang kotanya belum bisa mewadahi itu,” ujar Jenny dalam pernyataannya.

    Berdasarkan data dari WHO dan penelitian global, gaya hidup modern yang minim gerak menyumbang 20-30 persen kematian akibat penyakit tidak menular di seluruh dunia. Oleh karena itu, penting untuk membangun lingkungan yang mendorong aktivitas fisik masyarakat. Jenny menekankan bahwa jika tidak ada terobosan dalam desain kota, masyarakat akan semakin terjebak dalam rutinitas rumah dan kantor tanpa ruang untuk beraktivitas fisik yang memadai, sehingga meningkatkan risiko stres dan gangguan kesehatan mental.

    “Kita harus bisa membuat kota-kota yang tidak hanya berorientasi ke kendaraan bermotor, tetapi juga mendorong aktivitas fisik. Dengan begitu, masyarakat akan lebih sehat dan bahagia,” tambahnya.

    Model RATAP: Pendekatan Akademis untuk Desain Kota Ramah Pejalan Kaki

    Untuk menjawab permasalahan tersebut, Jenny mengembangkan model akademis bernama RATAP atau Model Rancang Kota Ramah Pejalan Kaki. Pendekatan ini menggabungkan dimensi obyektif seperti infrastruktur fisik dengan dimensi subyektif seperti persepsi, preferensi, dan budaya masyarakat.

    “Desain kota tidak hanya harus menyenangkan secara estetika, tapi juga bermanfaat secara fungsional dan psikologis. Kita harus menjadikan manusia sebagai orientasi desain,” jelas Jenny.

    Ia menyoroti bahwa pemerintah daerah sering kali membangun berdasarkan standar fisik tanpa melakukan riset mendalam mengenai apa yang sebenarnya diinginkan dan dirasakan oleh warganya. Preferensi masyarakat bisa sangat berbeda, misalnya, di luar negeri trotoar tanpa pohon mungkin tidak masalah karena mereka hanya merasakan panas beberapa bulan. Di Indonesia, masyarakat lebih senang berjalan di jalanan yang teduh dan memiliki lebar ruang yang cukup.

    Keamanan dan Kenyamanan sebagai Faktor Penting

    Dimensi subyektif lainnya yang krusial adalah keamanan dan kenyamanan. Rasa aman dari kecelakaan lalu lintas dan tindak kriminalitas menjadi penentu utama apakah warga mau berjalan kaki atau tidak. Model RATAP menekankan pentingnya menciptakan barrier seperti vegetasi antara pejalan kaki dan kendaraan, serta desain trotoar yang tidak terlalu padat namun juga tidak sepi untuk menciptakan rasa aman secara psikologis.

    “Kita harus membuat terobosan supaya bagaimana caranya kita mengikuti tren seperti di negara-negara lain untuk kita mendesain kota-kota itu menjadi walkable,” ujar Jenny.

    Kawasan Kayutangan sebagai Pionir Penataan Area Pedestrian

    Jenny menilai kawasan Kayutangan sebagai pionir penataan area pedestrian di Kota Malang. Namun, ia menilai kawasan tersebut baru berhasil menghidupkan aktivitas sosial seperti tempat berkumpul dan kuliner, tetapi belum optimal dalam mendorong aktivitas fisik.

    “Orang datang ke sana untuk duduk-duduk dan makan, bukan untuk berjalan. Tantangannya adalah bagaimana membuat area seperti itu bisa menarik orang untuk bergerak,” ujarnya.

    Rekomendasi untuk Pembangunan Kota

    Jenny berharap kajian dan Model RATAP yang ia gagas dapat menjadi masukan strategis bagi Pemerintah Kota Malang dan pemerintah daerah lainnya. Ia mendesak agar setiap proyek pembangunan ruang publik diawali dengan studi mendalam mengenai kebutuhan dan budaya masyarakat setempat.

    “Jangan langsung membangun. Lakukan dulu studi, tanyakan pada masyarakat apa yang mereka inginkan dan rasakan. Dengan begitu, kota yang dibangun tidak hanya fungsional, tetapi juga mampu membuat warganya lebih sehat, bahagia, dan tidak stres,” pungkasnya.

    Jumlah Pembaca: 24

    Berita lokal Budaya gaya hidup Kesehatan perencanaan perkotaan dan regional
    Share. Facebook Twitter WhatsApp Telegram Email Copy Link

    Berita Terkait

    P 20150727 110951011 - Info Malang Raya

    Halim: Pilih Pemimpin Berpengalaman – MalangVoice

    10 Oktober 2025
    a6262a18c840 - Info Malang Raya

    Lewat Kegiatan Tematik, Program Rp50 Juta per RT Siap Bergulir 2026

    10 Oktober 2025

    Rayakan HUT ke-8, Whiz Prime Malang Ajak Jalan Sehat Berhadiah Motor Sekaligus Beramal

    9 Oktober 2025
    Leave A Reply Cancel Reply

    banner 300250
    banner 300250
    banner 250250
    Search
    BERITA POPULER
    FB IMG 1748085073108 - Info Malang Raya

    Ironi Psywar: Arema FC yang Dulu Dilecehkan, Kini Justru Menendang PSS Sleman

    24 Mei 20253
    IMG 20241030 WA0003 - Info Malang Raya

    Asmara Terlarang Berujung Maut di Homestay: Istri Kepergok Suami Bersama Pria Lain

    30 Oktober 20249
    info malang raya - Info Malang Raya

    Skandal Korupsi Rel Kereta Api: Pejabat BPK Terlibat Suap Manipulasi Audit Proyek Jalur Kereta”

    16 November 20242
    info malang raya 1 - Info Malang Raya

    Hisap Kelamin Pacar Pria di Mobil Berujung Menabrak Orang

    18 November 202440
    Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
    • INDEX BERITA
    • PEDOMAN MEDIA SIBER
    • REDAKSI
    © 2016 Infomalangraya. Designed by Mohenk.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.