Perubahan Pola Konsumsi Masyarakat Indonesia Menuju Belanja Online
Pola konsumsi masyarakat Indonesia mengalami pergeseran signifikan, khususnya dalam hal belanja. Saat ini, semakin banyak masyarakat yang beralih ke belanja online sebagai pilihan utama. Hal ini terlihat dari peningkatan volume dan nilai transaksi digital yang dilaporkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun ini.
Menurut data yang disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, transaksi retail online mulai dipantau secara lebih terstruktur sejak tahun lalu. Meski sebelumnya tidak dilacak, kini data tersebut sudah dijadikan indikator penting dalam memantau perkembangan ekonomi digital.
Pertumbuhan Sektor Retail Online
Dalam kuartal II 2025, pertumbuhan sektor retail online dan marketplace mencatatkan angka sebesar 7,55% (QoQ). Angka ini menunjukkan adanya peningkatan yang cukup pesat dalam penggunaan platform digital untuk berbelanja.
Beberapa kategori produk mencatatkan pertumbuhan yang sangat signifikan. Misalnya, produk personal care dan kosmetik tumbuh hampir 17%. Sementara itu, produk rumah tangga dan kantor mencatatkan nilai transaksi mencapai Rp 72,8 triliun dengan pertumbuhan sebesar 29,38%.
Lonjakan Jumlah Transaksi Online
Perbandingan antara tahun 2018 dan 2024 menunjukkan lonjakan yang luar biasa dalam jumlah transaksi online. Pada tahun 2018, total transaksi online berada di angka 280 juta. Namun, pada tahun 2024 lalu, jumlah tersebut melonjak menjadi 3,24 miliar transaksi. Ini menunjukkan bahwa masyarakat semakin percaya dan memilih belanja online sebagai alternatif utama.
Kinerja Keuangan Sektor Retail
Airlangga juga menyebutkan bahwa kinerja keuangan sektor retail dari tiga perusahaan menunjukkan pertumbuhan yang positif. Dari data yang diberikan, satu perusahaan minimarket dan dua perusahaan lain yang memiliki banyak outlet di mall mencatatkan pertumbuhan sebesar 4,99%, 6,85%, dan 12,87% pada semester I tahun ini.
Ini menunjukkan bahwa meskipun ada isu-isu tertentu yang sempat ramai dibicarakan, fakta yang terjadi justru berbeda. Isu tentang Rohana dan Rojali, misalnya, dianggap sebagai informasi yang tidak sepenuhnya akurat dan terlalu dibesar-besarkan.
Tren Belanja Digital yang Berkelanjutan
Tren belanja online yang semakin meningkat menunjukkan bahwa masyarakat semakin akrab dengan teknologi dan sistem digital. Hal ini tidak hanya membantu meningkatkan efisiensi dalam berbelanja, tetapi juga memberikan peluang baru bagi pelaku usaha dalam menjual produk mereka.
Dengan adanya peningkatan transaksi digital, pemerintah dan pelaku bisnis perlu terus memperkuat infrastruktur digital serta memastikan keamanan dan kepercayaan pengguna. Dengan demikian, tren belanja online dapat berkelanjutan dan memberikan manfaat yang besar bagi seluruh pihak.